tvOnenews.com - Salat Tahajud adalah salah satu ibadah sunnah yang memiliki keutamaan besar dalam Islam.
Dikerjakan di waktu malam setelah tidur, salat Tahajud dianggap sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan rahmat-Nya.
Namun, sering kali muncul pertanyaan di kalangan umat Islam, terutama bagi mereka yang ingin menjalankan salat Tahajud, tetapi terbangun pada waktu yang mendekati waktu Subuh.
Lalu bagaimana jika seseorang bangun jam 4 pagi dan sebentar lagi Subuh, masih bolehkah melaksanakan salat Tahajud?
Dalam ceramahnya, Buya Yahya memberikan pandangan terkait hal ini.
Salat ini memiliki keutamaan yang sangat besar, karena dilakukan di waktu di mana kebanyakan orang sedang tidur.
Hanya orang-orang yang benar-benar memiliki keinginan kuat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT yang melakukannya.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT memuji orang-orang yang bangun di tengah malam untuk beribadah,
"Dan pada sebagian malam hari, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra: 79).
Dari ayat ini, jelas bahwa salat Tahajud memiliki keutamaan yang sangat besar dan merupakan ibadah yang dianjurkan bagi mereka yang ingin mendapatkan tempat yang terpuji.
Buya Yahya menjelaskan bahwa salat Tahajud pada dasarnya bisa dilakukan kapan saja setelah tidur dan sebelum waktu Subuh tiba.
Waktu terbaik untuk melakukan salat Tahajud adalah di sepertiga malam terakhir, yang umumnya dimulai sekitar jam 2 atau 3 pagi hingga waktu Subuh.
Namun, Buya Yahya juga menekankan bahwa salat Tahajud tetap bisa dilakukan meskipun waktunya mendekati Subuh, asal sebelum azan Subuh berkumandang.
"Subuh itu bagaimana, kalau anda menghadap timur ke arah terbitnya matahari maka menjelang subuh kan gelap dulu," kata Buya Yahya.
"Di ufuk timur akan ada sinar yang merata dari utara hingga selatan, itulah waktu subuh tiba," sambungnya.
Buya Yahya menjelaskan yang terpenting adalah niat yang tulus untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Jika seseorang terbangun pada jam 4 pagi dan masih ada waktu sebelum Subuh, maka salat Tahajud tetap sah dan dianjurkan untuk dikerjakan.
"Salat tahajud itu waktunya adalah selagi belum masuk waktu subuh, ukurannya Anda cari subuhnya," jelas Buya Yahya.
"Kapan belum subuh maka tahajud masih berlaku," lanjutnya.
Waktu tersebut masih termasuk dalam sepertiga malam terakhir, yang merupakan waktu yang sangat dianjurkan untuk berdoa dan beribadah kepada Allah SWT.
Buya Yahya memberikan catatan penting bahwa jika seseorang bangun mepet mendekati Subuh, maka lebih baik ia memprioritaskan salat Subuh daripada Tahajud.
Hal ini karena salat Subuh adalah ibadah wajib, sedangkan Tahajud adalah sunnah.
"Maka selagi belum subuh, maka anda boleh tahajud, selagi belum subuh anda tahajud masih sah," terang Buya Yahya.
Buya Yahya juga memberikan penjelasan mengenai mereka yang tidak sempat melakukan salat Tahajud karena terlambat bangun atau waktu yang sangat mendekati Subuh.
Ia menyatakan bahwa meskipun salat Tahajud memiliki keutamaan yang besar, Allah SWT tidak memberatkan hamba-Nya.
Jika seseorang tidak sempat melakukan salat Tahajud, ia masih bisa menggantinya dengan salat sunnah dua rakaat sebelum Subuh, yang juga memiliki keutamaan besar.
Rasulullah SAW bersabda: "Dua rakaat salat sunnah fajar (sebelum Subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR. Muslim).
Dari hadits ini, jelas bahwa meskipun seseorang tidak sempat melakukan salat Tahajud, ia masih bisa mendapatkan pahala besar dengan melaksanakan salat sunnah fajar sebelum Subuh. (adk)
Load more