Jakarta, tvOnenews.com-- Menginginkan rezeki lancar ialah harapan semua orang. Diiringi dengan tidak melupakan shalat.
Dalam mewujudkannya diperlukan sebuah usaha dan ikhtiar dalam ibadah.
Menunaikan shalat dhuha dalam Islam bagian dari ibadah sunnah.
Meski ibadah sunnah, shalat dhuha memiliki keutamaan yang amat besar dan jika dikerjakan banyak keberkahan didapatkan.
Menurut Syekh Ali Jaber shalat dhuha itu tersedia banyak waktu.
Waktu dhuha itu terbagi 3 yaitu awal, pertengahan dan akhir, namun untuk rakaatnya berapa? berikut penjelasannya.
Dalam penjelasannya di YouTube Yayasan Syekh Ali Jaber, kalau shalat dhuha dilaksanakan mulai di waktu setelah matahari terbit.
"Tapi di waktu matahari terbit tidak boleh langsung shalat dhuha. Waktu saat matahari terbit di waktu 4 jam 40 menit dan setelah adzan shalat subuh itu jam 4.50 atau jam 5 an baru bisa shalat," kata Syekh Ali Jaber, dikutip Selasa (3/9/2024)
Untuk jumlah rakaat shalat dhuha, kata Ulama Indonesia ini, bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan situasinya, seperti anda pekerja.
"Sementara untuk jumlahnya yang disunnahkan yaitu 8 rakaat bukan 12. Yang paling sedikit itu 2. Apakah boleh dua rakaat saja?," ucapnya lagi.
"Boleh, contohnya karena orang bekerja. Sehingga harus disesuaikan dengan jam pekerjaan dan ibadah tetap jalan," jelasnya
Sementara untuk waktunya, shalat dhuha disebut Syekh Ali panjang sejak waktu matahari terbit sampai menjelang dzuhur.
"Jadi dijeda 15 menit setelah adzan subuh. Bisa disebut waktu surup atau waktu dhuha itu waktunya sejak matahari terbit, sampai jelang Dzuhur ya sekitar 11.30 WIB," terang Syekh Ali.
Namun, untuk jumlah rakaat shalat dhuha memang lebih afdhol itu 4 rakaat. Sementara waktunya Syekh Ali tidak mengkhianati karena bisa disesuaikan kebutuhan atau keadaan.
"Untuk waktu pelaksanaannya, sendiri pun bisa dibagi bisa habis subuh, atau jam 6.30 jelang kerja (pertengahan) sebentar lagi jam 9 atau 11. Yang paling afdhol dhuha rakaatnya yaitu 4 rakaat," tutur ulama Indonesia itu.
Di sisi lain, Syekh Ali mengatakan kalau salah satu amalan pembuka pintu rezeki yaitu shalat dhuha dan menikah.
Di mana nikah juga diyakini akan mendatangkan rezeki berlimpah, katanya.
"Shalat dhuha salah satu kunci rezeki, orang menikah juga dijanjikan oleh Allah akan dimudahkan rezekinya jika niatnya karena Allah dan untuk mencegah diri dari perbuatan haram," ungkap Syekh Ali Jaber.
"Allah janji akan memudahkan rezekinya," imbuhnya.
Sebagaimana dijelaskan dalam Surah Ad-Dhuha ayat 8-9, Allah SWT sampaikan;
وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ
Artinya, "Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang fakir, lalu Dia memberimu kecukupan".
Ad-Dhuha ayat 9:
فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ
Artinya: "Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang."
Diketahui, dipahami dengan maksud "Dan sesungguhnya akhirat itu lebih baik bagimu dari dunia (mu); Dan sesungguhnya kelak akan memberikan kepadamu Tuhanmu (pahala) sehingga kamu merasa puas."
Wallahualam
Load more