tvOnenews.com - Shalat menjadi waktu yang tepat agar umat Muslim selalu menumbuhkan keimanannya.
Shalat berfungsi sebagai amalan ibadah memberikan pahala besar untuk bekal masuk surga.
Dalil Al-Quran dari Surah Qaf ayat 39-40 menerangkan anjuran umat Muslim selalu bertasbih setelah shalat sebagai amalan tambahan pahala agar masuk surga, Allah SWT berfirman:
فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوْبِ ۚ, وَمِنَ الَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَاَدْبَارَ السُّجُوْدِ
Artinya: "Maka, bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah seraya bertahmid (memuji) Tuhanmu sebelum terbit dan terbenamnya matahari. Bertasbihlah pula kepada-Nya pada sebagian malam hari dan setiap selesai shalat." (QS. Qaf, 50:39-40)
Namun, kebanyakan orang lebih sering melakukan satu perbuatan ini di waktu shalat dibandingkan memperbanyak amalan yang bisa menjamin masuk surga.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan bagi yang masih suka menanamkan perbuatan ini maka amalan ibadah shalat tidak bisa memberikan keutamaan berupa surga.
Ilustrasi berdoa setelah shalat sunnah malam. (Tim tvOnenews)
Seperti apa Ustaz Adi Hidayat membahas ada satu perbuatan menyebabkan pahala shalat tidak diterima oleh Allah SWT? Mari simak penjelasannya di sini.
tvOnenews.com melansir dari tayangan channel YouTube Pemuda Hijrah, Rabu (4/9/2024), Ustaz Adi Hidayat mengisi ceramah tentang shalat.
Ustaz Adi Hidayat tidak pernah merasa bosan mengingatkan umat Muslim jangan sampai meninggalkan shalat.
Menurutnya, umat Muslim harus selalu memelihara shalat sebagai kewajiban utama beribadah kepada Allah SWT selama di kehidupan mereka.
Meski begitu, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan bagi yang telah rajin shalat tidak akan membuahkan hasil jika tak menyertakan keimanan dalam diri.
Ia berpendapat keimanan salah satu faktor penting agar menunjukkan seseorang bertaqwa kepada Allah SWT melalui ibadah shalat.
Ia menyampaikan pintu surga masih dijauhkan oleh Allah SWT kalau tidak menanamkan iman kepada-Nya.
"Shalat tanpa iman tidak akan mengantarkan ke surga," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Pendakwah asal Pandeglang itu melihat masih banyak orang mengerjakan shalat hanya dijadikan formalitas.
Ia berasumsi formalitas tersebut muncul akibat hanya memenuhi kewajiban ibadahnya sebagai umat Muslim.
Ini menunjukkan mereka yang menjadikan shalat sebagai formalitas tidak ada niat benar-benar menanamkan keimanan dalam hatinya.
"Ada orang yang belum beriman tapi ikut-ikutan shalat, lihat orang di Eropa, ikut shalat tapi shalatnya hanya sekadar mengikuti saja, maka tidak melahirkan jaminan surga," jelasnya.
Sebaliknya, ia menyatakan banyak orang yang telah menanamkan keimanan kepada Allah SWT tetapi tidak pernah shalat.
Ia menegaskan bahwa, orang tersebut akan celaka meski sudah beriman kepada-Nya.
"Ada juga orang beriman yang tidak mau shalat maka celaka juga," tegasnya.
Kemudian, Ustaz Adi Hidayat menuturkan bahwa, seseorang akan celaka apabila tidak pernah meninggalkan satu perbuatan ini.
Perbuatan tersebut menyebabkan seseorang tidak mendapat jaminan masuk surga karena ibadah shalatnya menjadi sia-sia.
Ia berpesan agar seseorang selalu merasa khawatir meski sudah rajin shalat karena posisinya belum bisa menjamin masuk surga.
"Bayangkan, orang yang shalat saja masih belum aman," katanya.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu menjelaskan perbuatan tersebut berupa riya yang membuat keutamaan shalat tidak didapatkan seseorang.
"Jika ada riya di dalam hatinya," ucapnya.
Perbuatan riya mengarah pada kesombongan yang harus dikhawatirkan bagi orang tidak pernah beribadah kepada Allah SWT.
"Apalagi orang yang tidak shalat," katanya.
Ia menuturkan orang yang menanamkan riya akan celaka karena selalu berniat melalaikan shalat.
"Celaka orang yang shalat, siapa yang celaka itu?," tanya Ustaz Adi Hidayat.
"Orang yang lalai dalam shalatnya," sambungnya.
"Kenapa dia lalai?," tanya dia lagi.
Pendakwah karismatik usia 39 tahun itu menjelaskan orang yang selalu memamerkan ibadahnya salah satu bentuk menunjukkan ada sifat riya dalam dirinya.
Ia memberikan contoh zaman sekarang banyak orang selalu menunjukkan dirinya rajin shalat melalui unggahan foto yang dipamerkan melalui media sosial.
Ia berpendapat kegiatan tersebut sangat tidak penting hanya ingin mendapatkan pujian dari orang lain.
"Sebelum shalat selfie dulu, kemudian di-update di sosial media," tuturnya.
Tak hanya itu, Ustaz Adi Hidayat menyatakan orang yang memamerkan foto ibadahnya maka Allah SWT bisa menggugurkan pahala shalatnya.
Ia mengatakan orang-orang tersebut tidak menyadari pahalanya digugurkan sebagai bentuk bahaya dari sifat riya.
"Begitu di-update, seketika menurunkan statusnya, maka habis pahalanya," tandasnya.
Maka, ia menyarankan agar seseorang lebih baik mengisi amalan lain sebelum atau sesudah shalat, seperti zikir, tasbih, istighfar, dan sebagainya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more