Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Abdul Somad (UAS) akhirnya buka suara soal makam palsu yang dibongkar.
“Menyikapi terbongkarnya kedok makam palsu yang dianggap keramat,”” ujarnya dalam keterangan yang diterima tvOnenews.com pada Rabu (4/9/2024).
Menurut Ustaz Abdul Somad (UAS), awal muncul makam ulama palsu yang disebut keramat adalah karena motif uang.
“Kenapa bisa muncul makam palsu karena ada pemalsunya? Apa motivasi palsu? UUD ujung-ujungnya duit,” tandasnya.
Hal ini karena di makam-makam keramat biasanya ada kotak amal yang ditujukan bagi yang ingin sedekah untuk pemeliharaan makam.
“Karena ada kotak masuk duit (di sana),” ujarnya.
Maka Ustaz Abdul Somad (UAS) dengan ini meminta pihak berwenang untuk memberikan hukuman setimpal bagi pelaku.
Hal ini karena pelaku sudah memanfaatkan umat.
“Maka kita minta kepada orang-orang yang diberi amanah digaji oleh negara untuk menjatuhkan hukuman kepada orang yang bersalah,” tutur Ustaz Abdul Somad (UAS).
“Adapun umat dicerdaskan bahwa ini pembohongan publik penipuan,” lanjutnya.
Ustaz Abdul Somad (UAS) meminta agar jangan sampai ada lagi oknum yang memanfaatkan umat.
“Maka kita semua bekerja agar kebodohan umat tidak dieksploitasi oleh orang-orang yang punya kepentingan,” harapnya.
Sebagai informasi, viral video sekelompok orang melakukan aksi pembongkaran pada sejumlah makam wali palsu.
Dinarasikan, setidaknya terdapat 78 makam wali abal-abal di Kalicutang, Wonosobo, yang dibongkar oleh sekelompok orang untuk menghindari pembelokan sejarah.
Padahal dulunya, tempat yang kini disebut sebagai makam wali dan ulama tersebut adalah tanah berisi rerumputan dan ilalalng.
Sebelumnya yakni sekitar 1 minggu lalu, hal serupa juga terjadi.
Warga Citepu, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat dibuat geger dengan penemuan puluhan makam keramat palsu.
Di lokasi itu, warga menemukan sebanyak 41 makam keramat palsu yang dibuat oleh pelaku.
Warga yang kesal kemudian merusak dan membongkar puluhan makam yang diduga dijadikan sebagai tempat aktivitas klenik dan perdukunan.
Lebih jauh, warga juga menuding aktivitas yang dilakukan oleh pelaku semata-mata hanya sebagai aksi tipu-tipu untuk meraup cuan.
Akhirnya, puluhan warga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat membongkar puluhan makam keramat palsu yang berada tidak jauh dari Inna Samudera Beach Hotel Palabuhanratu tepatnya di Desa Citepus yang dibangun oleh seseorang yang mengaku dari Banten.
"Kedatangan warga hari ini untuk melakukan pembongkaran makam dan bangunan yang diduga padepokan karena merasa resah dan khawatir merusak akidah serta adanya praktek sesat," kata Kepala Desa Citepus Koswara di Sukabumi, Jumat (23/08/2024).
Menurut Koswara, keberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Sehingga masyarakat sekitar terkejut karena di wilayah tempat tinggal mereka sejak dahulu tidak ada makam keramat.
Warga baru tahu bahwa belum lama ini terdapat makam yang dibangun secara sengaja.
Makam palsu ini bukan yang seperti biasa ada jenazahnya, tetapi lebih ke petilasan atau tempat singgah yang menurut informasi dari orang yang membangun makam ini tempat tersebut merupakan bekas petilasan Prabu Siliwangi.
Oknum tersebut mengaku mendapatkan wangsit untuk membangun petilasan ini.
Adapun makam itu dibangun dengan cara tanah digunduk-gunduk dibentuk menyerupai makam.
"Pengakuan dari orang yang membangun makam ini untuk berziarah ke leluhur atau ke karuhun dan juga mungkin untuk menyusur petilasan Prabu Siliwangi. Sehingga masyarakat geram dan tanpa dikomandoi langsung melakukan pembongkaran," katanya.
Koswara mengatakan yang menjadi khawatir warga adanya ajaran sesat dan praktek perdukunan, maka dari itu masyarakat resah dan memutuskan untuk memusnahkan makam keramat palsu ini.
Sementara, Babinsa Citepus Koramil Palabuhanratu Peltu Amad menambahkan masyarakat geram dengan adanya tempat ziarah ilegal dan terdapat puluhan makam palsu untuk tujuan tidak, maka dari itu warga melapor kepada pihaknya untuk datang ke lokasi dan meminta klarifikasi dari orang yang membangun makam keramat palsu.
Namun yang membuat emosi warga, orang yang membangun makam tersebut menjawab dengan jawaban-jawaban yang tidak jelas dan tidak izin kepada untuk mendirikan bangunan.
"Mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan, kami dan aparat keamanan dari Polsek Palabuhanratu dan Polres Sukabumi meredam warga yang sempat emosi sehingga tidak terjadi aksi main hakim sendiri," tambahnya.
Ia mengatakan makam palsu dan padepokan tersebut untuk saat ini sudah dibongkar oleh warga, sementara orang yang membangun sudah diamankan oleh pihak kepolisian serta kondisi keamanan di lokasi kondusif.
Budayawan Sunda dari Padjajaran Anyar Palabuhanratu menduga dibuat oknum tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan.
"Keberadaan makam keramat palsu di Desa Citepus diduga sengaja dibuat oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk disalahgunakan antara lain praktek perdukunan,” kata Ketua Umum Padjajaran Anyar Palabuhanratu Firman Nirwan Boestomi di Sukabumi, Kamis (22/08/2024).
“Sehingga membawa kesesatan bagi siapapun yang datang ke makam ini dengan tujuan untuk mencari keberkahan seperti mencari penglaris usaha, pengasihan (pelet) dan lain sebagainya," lanjutnya.
Menurut Firman, keberadaan makam tersebut membuat resah masyarakat sekitar karena banyak warga dari luar Palabuhanratu datang ke makam palsu ini untuk melakukan praktek diduga perdukunan.
Dari hasil penelusuran pihaknya, jumlah makam yang berada di tengah hutan tersebut jumlahnya mencapai 41 unit, di mana ada satu makam yang dianggap paling keramat karena dibuat bangunan di atasnya dan bagian nisan dibungkus kain putih seperti kain kafan.
Adapun makam tersebut dibentuk oleh oknum yang membangunnya dengan cara menyusun batu sehingga menyerupai kuburan tua yang usianya sudah ratusan tahun yang tujuannya untuk menarik kedatangan warga yang tengah mencari keberkahan untuk tujuan tertentu.
"Kami sengaja datang bersama warga sekitar untuk mencari siapa oknum yang membangun makam keramat palsu ini dan untuk memastikan tidak ada praktek yang menyimpang dari akidah agama, namun sayangnya di lokasi tidak ada siapapun diduga melarikan diri," tambahnya.
Firman mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan istilah makam keramat yang tidak memiliki dasar kuat dalam ajaran agama Islam, terutama asal usul sejarah makam tersebut sehingga berujung kepada kesesatan dan terjerumus pada kemusyrikan.
Pihaknya berharap pemerintah dan aparat setempat terkait untuk segera menangani masalah ini dengan membongkar makam keramat palsu tersebut dan mengusut siapa yang bertanggung jawab atas pembuatannya untuk mencegah adanya praktek serupa di kemudian hari.
(ant/adw/liz/mni/put)
Load more