Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Anderyan Noor mendukung langkah Kementerian Agama (Kemenag) yang menyurati Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengimbau televisi (TV) menampilkan running text saat adzan Maghrib yang bertepatan dengan pelaksanaan misa bersama Paus Fransiskus.
Sebagai informasi, agendanya, misa akbar dengan Paus Fransiskus ini digelar sejak pukul 17.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.
Jadwal pelaksanaan misa ini bersamaan dengan masuknya adzan maghrib bagi umat Muslim.
Anderyan Noor kemudian mengatakan ini sebagai langkah toleransi beragama dan untuk menghormati umat Katolik.
Maka Misa berjalan lancar dan shalat Maghrib bagi umat Muslim juga tepat waktunya diinformasikan.
“Karena itu juga adzan elektronik, bukan suara langsung dari masjid. Adzan di masjid tetap berkumandang sebagai ajakan shalat yang sesungguhnya,” lanjutnya.
Ia kemudian mengatakan, dalam setahun, mungkin hanya sekali ini adzan di TV running teks.
“Dari 365 hari masa sehari saja untuk toleransi kita tidak mau menghormati saudara kita untuk beribadah,” tandasnya.
“Setuju Pak Menteri. Sangat jarang Paus datang ke Indonesia, biarkan saudara-saudara kita menikmati proses ibadah tersebut,” lanjutnya.
Ia juga mengingatkan, bahwa pengingat shalat bagi kaum muslim selain di TV juag bisa melalui media lain seperti HP.
“Bahkan adzan pasti berkumandang di mushola atau masjid di sekitar tempat tinggal kita,” tutupnya.
Sebagai informasi, Kominfo melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika telah mengeluarkan surat permohonan terkait peniadaaan siaran Azan Magrib saat Misa bersama Paus Fransiskus.
Hal ini juga berdasarkan surat Panitia Kunjungan Paus Fransiskus Nomor 350/PAN-EXTKP/VIII/2024 (terlampir) tanggal 9 Agustus 2024.
"Kementerian Agama menyarankan agar Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus pada tanggal 5 September 2024 pada pukul 17.00 s.d. 19.00 WIB disiarkan secara langsung dengan tidak terputus pada seluruh televisi nasional," demikian pernyataan dari Ditjen Bimas Islam dan Katolik Kemenag, dikutip Selasa (3/9/2024).
Sementara itu, menurut Kemenag, misa dilakukan di antara pukul 17.00 s.d. 19.00 WIB adzan Maghrib juga disiarkan. Untuk imbauan running text dikeluarkan.
"Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kiranya penyiaran Azan Magrib dapat dilakukan dengan running text," tandas Kemenag.
Untuk penerapan ini, Kemenag kemudian menyurati Kominfo untuk mengimplementasikannya.
"Teknis penayangan siaran kedua momen tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Pool TV.," lanjutnya
Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus harus dimaknai sebagai keinginan untuk membangun perdamaian antarumat beragama.
Maka dari itu, Menag mengajak masyarakat Indonesia untuk dapat menunjukkan persatuan dan kesatuan, sikap saling memahami, dan saling pengertian.
"Kami berharap beliau menyaksikan bagaimana keberagaman di Indonesia itu bisa terpelihara dengan baik," ujar Yaqut saat menyambut Paus Fransiskus di Bandara Soekarno-Hatta. (put)
Load more