tvOnenews.com - Adzan berkumandang sebagai panggilan dan pengingat bagi umat Muslim untuk segera mengerjakan shalat.
Adzan menjadi tanda waktu shalat telah tiba yang dikumandangkan oleh muadzin melalui masjid maupun mushala.
Biasanya muadzin mengumandangkan adzan melalui pengeras suara atau pun tanpa saran teknologi dilakukan dari masjid atau mushala.
Banyak umat Muslim turut menjawab dari bacaan adzan yang dikumandangkan adzan.
Meski begitu, almarhum Syekh Ali Jaber pernah mengungkapkan sebaiknya umat Muslim selalu mengisi amalan ini saat muadzin mengumandangkan adzan.
Almarhum Syekh Ali Jaber menyatakan amalan tersebut membuat dosa diampuni oleh Allah SWT saat membalas bacaan bagian adzan ini.
Ilustrasi tiga perempuan berdoa sebagai amalan saat muadzin mengumandangkan adzan. (Pixabay)
Seperti apa almarhum Syekh Ali Jaber menerangkan ada amalan yang harus diterapkan saat muadzin mengumandangkan adzan? Mari simak penjelasannya di sini.
Dilansir tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Syed Idrus Al-Haddad, Rabu (4/9/2024), almarhum Syekh Ali Jaber mengisi ceramah tentang adzan.
Mulanya almarhum Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa, umat Muslim harus menghargai adzan tengah berkumandang baik dari masjid maupun mushala.
Almarhum Syekh Ali Jaber mengatakan suara adzan tidak boleh diabaikan karena memiliki keutamaan sebagai seruan melawan hawa nafsu selain panggilan shalat.
Tak hanya itu, ia menyampaikan bahwa, setan langsung terusir saat muadzin mengumandangkan adzan.
Meski begitu, almarhum mantan Imam Besar Masjidil Haram itu berharap agar umat Muslim senantiasa membaca amalan ini saat mendengar adzan.
"Ada satu amalan di dalam adzan," ungkap almarhum Syekh Ali Jaber.
Ia menyayangkan saat muadzin mengucap kalimat tersebut masih belum disadari umat Muslim karena terselip banyak keistimewaan di dalamnya.
"Tapi banyak umat Islam tidak paham," katanya.
Almarhum mantan Juri Hafiz Indonesia itu menjelaskan biasanya umat Muslim membalas bacaan adzan syahadat dengan kalimat yang umum.
"Ketika muadzin selesai ‘Asyhadualla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah’ kita jawab apa?," tanya almarhum Syekh Ali Jaber.
"Kalau biasa, radhitu billahi rabba wa bil Islami wa bi muhammadin Nabiyya, itu umum," sambungnya.
Meski demikian, ia mengutarakan bahwasanya dalam adzan memiliki satu rahasia khusus berupa amalan yang belum diketahui umat Muslim.
"Tapi di sini ada satu rahasia khusus di dalam adzan," katanya.
Almarhum mantan Imam Besar Masjid Nabawi sejak 13 tahun itu menyatakan amalan ini khusus dilakukan saat muadzin mengucap kalimat "Hayya ‘alash Shalaah".
Menurutnya, kalimat Hayya 'alash Shalaah memberikan keistimewaan dahsyat saat seseorang membaca amalan ini.
Almarhum Syekh Ali Jaber membocorkan amalan yang harus diucap sebagai bentuk membalas bacaan Hayya alash Shalaah, yakni "Ghofiro lahu maa taqoddama min dzanbihi".
Ia menegaskan Allah SWT langsung mengampuni segala dosa selama diperbuat di kehidupannya.
"Diampuni segala dosa lalu, Allahu Akbar," tandasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more