tvOnenews.com - Salat Witir adalah salah satu salat sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Salat ini dilakukan pada malam hari sebagai penutup dari rangkaian salat malam.
Rasulullah SAW sendiri tidak pernah meninggalkan salat Witir sepanjang hidupnya, sehingga banyak ulama yang menekankan pentingnya amalan ini.
Dalam salah satu ceramahnya, Buya Yahya menjelaskan waktu terbaik untuk melaksanakan salat Witir.
Banyak orang yang beranggapan bahwa salat Witir bisa dilakukan kapan saja setelah salat fardu Isya.
Ada waktu tertentu yang ternyata lebih dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk melaksanakan salat sunnah Witir.
Secara umum, waktu pelaksanaan salat Witir adalah setelah salat Isya hingga menjelang waktu Subuh.
Ini berarti ada rentang waktu yang cukup panjang bagi umat Muslim untuk menunaikan salat Witir.
Menurut hadits Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda,
"Jadikanlah akhir dari salat malam kalian dengan salat Witir,”
Ini berarti bahwa salat Witir sebaiknya dijadikan penutup dari rangkaian ibadah salat malam atau qiyamul lail.
Salat Witir dapat dikerjakan dalam jumlah rakaat ganjil, baik tiga rakaat, lima, atau lebih sesuai kemampuan.
Buya Yahya menjelaskan bahwa Salat Witir sebenarnya bisa dikerjakan kapan saja setelah salat Isya.
Namun waktu yang paling utama atau paling baik adalah sepertiga malam.
Buya Yahya menyebutkan Nabi Muhammad SAW melaksanakan salat Witir 11 rakaat setelah tidur dan dilaksanakan setelah Nabi terbangun.
"Melaksanakan salat Witir boleh dilakukan sebelum tidur karena takut tidak bangun, jika anda yakin akan bangun, maka laksanakan setelah tidur," ucap Buya Yahya.
Tidak semua orang mampu bangun di sepertiga malam terakhir, baik karena pekerjaan, kelelahan, atau alasan lainnya.
Buya Yahya memberikan bagi yang kesulitan untuk bangun di waktu tersebut.
Menurut sang pendakwah, jika seseorang merasa khawatir tidak dapat bangun di sepertiga malam, maka sebaiknya melaksanakan salat Witir setelah salat Isya sebelum tidur.
Meskipun waktu terbaik untuk salat Witir adalah sepertiga malam terakhir, Rasulullah SAW tetap memberikan kelonggaran bagi umatnya yang tidak mampu bangun pada waktu tersebut.
"Nabi menganjurkan kalau bisa salat Witir kau jadikan salat penutup. Tapi bukan berarti sudah ditutup tidak bisa dibuka lagi," jelas Buya Yahya.
Dengan mengikuti anjuran Rasulullah SAW dan penjelasan dari Buya Yahya, semoga ibadah bisa dilakukan dengan maksimal.
Terpenting kesungguhan niat dan ketulusan hati dalam melaksanakan ibadah ini, sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT. (adk)
Load more