tvOnenews.com - Islam sangat menekankan pentingnya memperlakukan hewan dengan baik.
Rasulullah SAW telah memberikan banyak contoh tentang bagaimana seorang muslim harus menyayangi dan menjaga makhluk Allah SWT, termasuk hewan.
Bahkan, ada kisah-kisah yang menggambarkan seorang wanita masuk neraka karena tidak memberikan makanan dan minuman kepada hewan peliharaan hingga mati.
Meski begitu, ada hewan yang sebaiknya tidak dipelihara dalam Islam walaupun dianggap lucu dan menggemaskan.
Hamster, dikenal karena wajahnya yang imut dan tingkah laku yang menggemaskan, sering kali menjadi pilihan sebagai hewan peliharaan.
Tidak sedikit yang tergoda untuk memelihara hamster karena ukurannya yang kecil, relatif mudah dirawat, dan bisa menjadi teman yang menyenangkan.
Namun, di balik pesona dan kelucuannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan setiap Muslim terkait dengan peliharaan hewan ini.
Buya Yahya menyampaikan ada baiknya umat Muslim berpikir ulang tentang keputusan untuk memelihara hewan mungil ini.
Salah satu landasan utama yang disampaikan Buya Yahya adalah prinsip dalam Islam yang menganjurkan agar setiap aktivitas memberikan manfaat yang jelas.
Dalam pandangan Islam, setiap perbuatan yang tidak membawa manfaat atau bahkan mendatangkan mudarat sebaiknya dihindari.
"Hamster itu kita pernah dengar termasuk jenis tikus. Berarti kita masuk bab pembahasan tentang memelihara tikus," kata Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, Rasul menjelaskan setidaknya ada lima jenis hewan yang diperbolehkan untuk dibunuh dalam Islam.
"Rasul mengatakan, ada lima jenis binatang (hewan) yang enggak apa-apa kalau mau dibunuh," jelas Buya Yahya.
"Yang pertama adalah burung gagak, yang kedua adalah kalajengking, kemudian elang yang memakan binatang, kemudian tikus, kemudian anjing yang membahayakan," terangnya.
Buya Yahya menekankan bahwa hamster termasuk dalam kategori hewan yang tidak memiliki manfaat yang jelas bagi pemeliharanya.
Dari sini Buya Yahya berpesan, jika memang hewan tersebut berbahaya dan harus dibunuh, maka semestinya tidak dipelihara.
"Kalau sudah membahayakan dan harus dibunuh ya jangan dipelihara," ujar Buya Yahya.
"Kalau ternyata tidak membahayakan ya tidak wajib dibunuh, tapi kalau mau dibunuh silakan karena sudah disebut begini pada akhirnya membahayakan," lanjutnya.
Oleh sebab itu, Buya Yahya mengingatkan dan menghimbau untuk tidak memelihara hewan-hewan yang telah disebutkan.
"Dari sini para ulama menjelaskan bahwa tidak dihimbau untuk memelihara yang demikian itu," tegas Buya Yahya.
"Bahkan sebagian malah mengatakan selagi diizinkan dibunuh karena ada sesuatu membahayakan, sebagian mengatakan haram memeliharanya, paling tidak anda menghindar deh," sambungnya.
Buya Yahya juga memberikan saran bagi seseorang yang ingin tetap memelihara hewan.
Sang pendakwah menyarankan untuk memilih hewan-hewan yang memiliki manfaat lebih nyata.
"Nggak perlu lah memelihara itu, pelihara yang bermanfaat, ayam bisa beranak pinak disembelih, kambing bisa untuk kurban," ujar Buya Yahya.
"Mending pelihara kambing untuk kurban daripada hamster, hamster duitnya banyak capek sama kayak kambing," terangnya.
Selain itu, Buya Yahya juga menekankan pentingnya niat dalam memelihara hewan.
Memelihara hewan dengan niat untuk mendapatkan manfaat yang positif, baik bagi pemilik maupun lingkungan sekitar.
"Nggak usahlah anda pelihara hamster, kalajengking, tikus," ujar Buya Yahya.
"Nggak dianjurkan, bukan sesuatu yang baik, rugi anda sia-sia, anda bisa memubazirkan duit, ubah cara berpikirnya, daripada pelihara hamster pelihara kelinci saja," pungkasnya. (adk)
Load more