Jakarta, tvOnenews.com-- Kabar gembira dari Timnas Indonesia yang berhasil membobol gawang Arab Saudi dengan skor 1-1 dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, lewat kaki Ragnar Oratmangoen.
Nama Ragnar Oratmangoen sempat ramai diperbincangkan karena dalam pertandingan itu, muncul perdebatan siapa yang mencetak gol antara dirinya dengan Sandy Walsh.
Pada akhirnya, FIFA memberi konfirmasi terkait siapa pencetak gol Timnas Indonesia ke gawang Arab Saudi yaitu pria mualaf itu.
"FIFA konfirmasi gol milik Ragnar," tulis akun Instagram Timnas Indonesia, dikutip Jumat (6/9/2024).
Pada laga Indonesia vs Arab Saudi yang digelar di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Kamis (6/9/2024), skor berakhir imbang 1-1.
Tangkapan layar/dok.kolase
Melihat data yang dirangkum dari Antara, berdasarkan data 11v11, laga di Jeddah merupakan pertemuan ke-12 antara Timnas Indonesia melawan Arab Saudi. Ini kali pertama dalam sejarah Timnas Indonesia berhasil mencuri poin di markas Arab Saudi.
Diketahui, gol dari Ragnar Oratmangoen memecahkan rekor 28 tahun bagi Timnas Indonesia, yang terakhir cetak gol di Arab Saudi tahun 1996.
Rekor pertemuan Indonesia vs Arab Saudi dalam 10 laga terakhir:
Arab Saudi 1-0 Indonesia (5 Maret 2014)
Indonesia 1-2 Arab Saudi (23 Maret 2013)
Indonesia 0-0 Arab Saudi (7 Oktober 2011)
Indonesia 1-3 Arab Saudi (14 Juli 2007)
Indonesia 1-3 Arab Saudi (12 Oktober 2004)
Arab Saudi 3-0 Indonesia (18 Februari 2004)
Indonesia 0-6 Arab Saudi (17 Oktober 2003)
Arab Saudi 5-0 Timnas Indonesia (10 Oktober 2003)
Arab Saudi 4-1 Indonesia (29 November 1996)
Arab Saudi 2-0 Indonesia (25 September 1986)
Arab Saudi 3-1 Indonesia (30 September 1981)
Kisah Mualaf
Di sisi lain dari Ragnar Oratmangoen yang kini namanya bersinar di Timnas Indonesia. Ternyata ia salah satu pemain yang berstatus mualaf.
Pemain darah Belanda ini, Ragnar Oratmangoen atau akrab disapa Wak Haji merasa lebih nyaman dan menyenangkan di Indonesia karena tingkat toleransinya tinggi.
Dalam podcastnya, bersama Komika Mamat di YouTube Soccer77, Ragnar Oratmangoen mengaku di sini bebas punya pilihan tanpa terbebani oleh frame orang lain.
"Indonesia mayoritas beragama islam, dan bagaimana pandangan kamu jika dibandingkan dengan eropa yang cukup bebas?," tanya Mamat sebagai host.
"Sebenarnya tidak begitu sulit di Belanda. Namun kamu tidak akan sebebas yang diinginkan," jawab Ragnar Oratmangoen
"Sebab mereka orang Belanda sangat mudah mengjudge (menghakimi) orang lain, berbeda dengan saya Indonesia," jelas Wak Haji itu.
Lebih lanjut, Ragnar Oratmangoen menjelaskan kalau di Indonesia bisa bebas seperti sering mendengar suara Adzan ia pun menyukainya.
Namun rasa itu muncul disaat, Ragnar Oratmangoen diajak teman-temannya di waktu kecil sering mengajaknya ke Masjid hingga akhirnya ia mantap mualaf.
"Di saat mereka melihat kita, bisa saja mereka berpikir yang bukan-bukan. Sementara saya di sini bisa bebas. Mendengarkan adzan setiap kali saya keluar," ucap Ragnar lagi.
Perlu diketahui, rasa ingin pindah keyakinan muncul disaat Ragnar Oratmangoen diajak teman-temannya sering ke Masjid hingga akhirnya ia mantap mualaf. (klw).
waallahualam
Load more