Dengan kemuliaan dan kemaksuman (terpelihara dari dosa) nabi-nabi dan rasul-rasul itu, mereka merasa telah mendapatkan kemuliaan dan terpelihara pula dari azab Allah. Karena itu, anggapan mereka, mereka akan masuk surga dan terlepas dari siksa neraka, tanpa melaksanakan perintah-perintah Allah dan menghentikan larangan-larangan-Nya.
Kemudian, persangkaan dan angan-angan kosong yang demikian telah menjalar pula di kalangan kaum Muslimin, sebagaimana tersebut dalam ayat ini. Sikap demikian telah dinyatakan pula oleh Ahli Kitab, sebagaimana tersebut dalam ayat lain:
وَقَالَتِ الْيَهُوْدُ وَالنَّصٰرٰى نَحْنُ اَبْنٰۤؤُا اللّٰهِ وَاَحِبَّاۤؤُهٗ
Orang Yahudi dan Nasrani berkata, ”Kami adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya.” … (al-Mā’idah/5:18).
وَقَالُوْا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ اِلَّآ اَيَّامًا مَّعْدُوْدَةً
Load more