Dan mereka berkata, ”Neraka tidak akan menyentuh kami, kecuali beberapa hari saja.” … (al-Baqarah/2:80).
Setiap kejahatan yang dilakukan manusia, akan dibalas Allah, karena segala macam perbuatan baik atau buruk yang dilakukan oleh seseorang, tanggung jawabnya dipikul oleh orang yang mengerjakannya, tidak dipikul oleh orang lain. Karena itu, orang yang benar-benar beriman hendaklah meneliti dan memperhitungkan setiap pekerjaan yang akan dikerjakannya, sehingga sesuai dengan petunjuk-petunjuk Allah SWT.
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Zuhair, bahwa pada waktu turunnya ayat ini Abu Bakar sangat memperhatikannya dan merasa khawatir. Maka beliau bertanya kepada Rasulullah saw, “Siapakah yang selamat berhubungan dengan ini ya Rasulullah?” Rasulullah saw menjawab, “Apakah kamu tidak pernah susah, apakah kamu tidak pernah sakit, dan apakah malapetaka tidak pernah menimpamu?” Abu Bakar menjawab, “Pernah ya Rasulullah.” Rasulullah berkata, “Itulah dia (pembalasan dari kesalahanmu).”
Diriwayatkan pula oleh Muslim dari Abu Hurairah, ia berkata, “Tatkala turun ayat ini kaum Muslimin merasa berat dan sampailah kepada mereka apa yang dikehendaki Allah,” maka mereka mengadu kepada Rasulullah saw. Rasulullah menjawab, ”Ambillah tempat olehmu dan saling mendekatlah, sesungguhnya setiap musibah yang menimpa manusia itu adalah sebagai tebusan (bagi perbuatannya) sampai kepada duri yang menusuknya dan musibah yang menimpanya.”
Dari hadis ini, dapat dipahami bahwa segala musibah yang menimpa manusia baik kecil maupun besar, sedikit atau banyak adalah sebagai balasan dari kelalaian, kesalahan dan perbuatan buruk dilakukannya, karena mereka tidak lagi berjalan mengikuti sunatullāh. Allah berfirman:
وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ ٣٠
Load more