tvOnenews.com - Shalat hajat dan tahajud sama-sama mempunyai fungsi untuk meminta sesuatu kepada Allah SWT.
Perihal waktu, shalat hajat dan tahajud memiliki pelaksanaannya yang paling tepat dilakukan pada waktu malam.
Shalat hajat mempunyai keutamaan paling afdalnya dilakukan pada sepertiga malam serupa dengan pelaksanaan tahajud.
Namun, beberapa orang masih merasa kebingungan terkait urutan paling tepat untuk mengerjakan shalat hajat dan tahajud.
Sebagian orang menyebutkan shalat hajat dilakukan sebelum mengerjakan tahajud.
Sebaliknya, beberapa orang lainnya berpendapat shalat tahajud dikerjakan sebelum shalat hajat.
Ilustrasi sujud dalam shalat hajat atau tahajud. (Istockphoto)
Dinukil tvOnenews.com dari tayangan channel YouTube Umar Bin Abdul Azis, Kamis (12/9/2024), Ustaz Abdul Somad menerangkan tentang shalat sunnah malam.
Mulanya salah satu jemaah mempertanyakan terkait waktu pelaksanaan shalat hajat dan tahajud kepada Ustaz Abdul Somad.
Jemaah tersebut merasa bingung dengan urutan ibadah sunnah malam mengingat shalat hajat memiliki waktu terbaik saat tengah malam.
Ustaz Abdul Somad merincikan secara detail bahwa, ada ketentuan waktu untuk mengerjakan shalat sunnah.
Ustaz Abdul Somad mengawali pembahasannya bahwa, shalat sunnah memiliki waktu pada pagi hari terletak di Dhuha.
Ia menyampaikan shalat tahajud dan Witir sudah dipastikan mempunyai waktu dilakukan pada malam hari sebagai ibadah sunnah yang memiliki keutamaan dahsyat.
Lanjut, penceramah asal Sumatera itu menuturkan waktu gerhana matahari menjadi momen paling tepat untuk mengerjakan shalat kusuf.
Ia menambahkan bahwa, waktu meminta huhjan bisa mengerjakan shalat istisqa apabila kondisinya sedang musim panas.
Ustaz Abdul Somad mengingatkan shalat Dhuha mempunyai waktu ketetapan yang tidak bisa diubah lantaran pelaksanaannya sejak matahari terbit hingga siang hari.
Kemudian, penceramah usia 47 tahun itu menuturkan shalat sunnah yang bisa dikerjakan pada malam hari dan pagi hari terletak di Awwabin.
Ini mengingatkan shalat Awwabin dilakukan antara waktu Maghrib-Isya dan Dhuha.
Ustaz Abdul Somad merasa bangga ada yang mempertanyakan terkait urutan waktu shalat sunnah malam karena bisa diaplikasikan oleh umat Muslim untuk mengerjakan amalan tambahan ibadahnya.
Penceramah kelahiran 18 Mei 1977 itu mengatakan seseorang dalam urusan mengerjakan shalat sunnah tidak boleh salah urutannya.
Ia mengatakan sebelum seseorang mengerjakan shalat sunnah malam sebaiknya diawali dengan cara menyucikan diri melalui kegiatan mandi.
"Mantap itu mulai nanti malam ketika bangun langsung mandi, bagus mandi malam itu," kata Ustaz Abdul Somad.
Namun, Ustaz Abdul Somad berharap kegiatan mandi sebelum sunnah malam tidak berdampak menimbulkan penyakit.
Ia menyebutkan waktu sepertiga malam hingga menjelang Subuh sebagai momen tepat untuk mandi lantaran dianggap sehat.
"Katanya mandi malam rematik? Dari habis Maghrib ke jam satu itu bisa rematik, tapi dari jam satu ke Subuh bagus terapi mandi malam, segar, sehat," katanya.
Lanjut, Ustaz Abdul Somad memberikan aturan dalam urutan kedua bisa memakai wangi-wangian agar tubuh saat shalat benar-benar di keadaan suci.
Menurutnya, para malaikat pemberi rahmat sangat menyukai mendekati orang yang menggunakan wangi-wangian saat shalat.
"Tujuannya karena malaikat pemberi rahmat suka mendekat kepada orang yang harum-harum, dia langsung turun mendekatinya," jelasnya.
Kemudian, penceramah itu membagikan urutan paling tepat sesuai aturan yang telah dijelaskan di atas.
Ustaz Abdul Somad menuturkan bahwa, shalat Wudhu sebagai ibadah sunnah pembuka pada waktu malam.
"Jadi kalau bangun malam, yang pertama kali dilaksanakan adalah shalat sunnah wudhu," imbuhnya.
Setelah itu, seseorang bisa menyambungkan shalat taubat sebagai waktu paling tepat memohon ampunan kepada Allah SWT.
Ustaz Abdul Somad menyatakan shalat tahajud bisa dikerjakan setelah sunnah taubat.
Ia berpendapat saat waktu tahajud segera memberikan banyak permintaan hajatnya.
Lanjut, ia mengatakan setelah tahajud bisa mengerjakan shalat hajat.
"Diibaratkan jika punya hajat kepada orang yang berkedudukan tinggi seperti bupati atau gubernur, tentu tidak langsung menampakkan hajat. Tunjukkan dulu oleh-oleh," jelasnya.
Ia berpendapat bahwa, shalat hajat cukup diamalkan dua rarkaat setelah tahajud.
"Maka, ketika meminta hajat kepada Allah SWT juga demikian. Shalat tahajud dulu, kemudian shalat hajat 2 rakaat," tuturnyya.
Meski begitu, penceramah asal Sumatera itu mengimbau agar umat Muslim tidak salah dalam menguruti shalat sunnah malam.
Ustaz Abdul Somad menegaskan shalat Witir harus dikerjakan setelah Isya sebagai waktu terbaik.
"Jangan Witir lagi! Kalian harus sudah Witir saat Isya di masjid dan tidak boleh dua kali witir dalam semalam," tutupnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more