Jakarta, tvOnenews.com-- Isu perceraian artis Sarwendah dan Ruben Onsu menjadi perhatian publik akhir-akhir ini dan ramai di Media Sosial (Medsos).
Disamping dari kasus perceraian Sarwendah itu, berkembang isu adanya dugaan orang ketiga yang memicu keretakan Rumah Tangganya.
Dalam pernyataan Kuasa Hukum Sarwendah yang dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Jumat (13/9/2024). Disampaikan dugaan adanya orang ketiga tidak benar.
"Jadi yang disampaikan klien kami bantah soal itu, kenapa?, karena dalam gugatannya pun tidak ada membicarakan soal orang ketiga. Sehingga kami dengan punya dasar 1000% bukan karena orang ketiga ya," jelasnya.
dok.Kolase/Tangkapan layar Medsos
Diketahui, Ruben Onsu menggugat cerai Sarwendah pada 9 Juni 2024 lalu.
Sejak sidang cerai pertama, Sarwendah tidak pernah hadir memenuhi panggilan persidangan.
Oleh karena itu, besar kemungkinan hakim akan memutus secara verstek.
Atas perceraiannya, pihak pengacara Ruben Onsu mengungkap bahwa agenda putusan perceraian kliennya akan digelar pada 24 September 2024.
Pandangan Islam
Sehubungan dengan adanya dugaan orang ketiga atas perceraian Sarwendah dan Ruben Onsu, hal ini mengingatkan pada Ceramah Buya Yahya tentang selingkuh.
Buya Yahya mengatakan jika seorang istri mempunyai hubungan pribadi terhadap pria lain, maka sudah melakukan kejahatan kepada suaminya.
dok.Tangkapan layar Youtube
Hal ini berkaca dari kasus Sarwendah dan Ruben Onsu diduga mempunyai hubungan selingkuh atau orang ketiga.
"Seorang istri yang mendekati maknanya mungkin mengarah kepada hal-hal yang hubungan pribadi lah antara sosok laki-laki dan perempuan kalau sudah mengarah ke situ adalah ide adalah kejahatan yang luar biasa," ungkap Buya Yahya, dikutip dari Al-Bahjah tv, Jumat (13/9/2024).
Tak hanya itu, Buya Yahya menilai pasangan yang selingkuh telah melakukan dosa besar, bila benar adanya.
"Maka ini sebelumnya bermasalahnya juga karena mata, kalau sudah matanya dia itu adalah tidak bisa melihat kelebihan pasangan, terus senang melihat kelebihan yang ada di orang ya berbahaya sekali," terang Buya Yahya.
Kemudian, ia menyampaikan itu telah melakukan kezaliman kepada suaminya dan perselingkuhan tidak dibenarkan dalam Islam.
"Nah kalau memang seorang istri yang melakukan pelanggaran yang sifatnya itu kan masuk bentuk pengkhianatan semacam itu," tambahnya.
"Makanya sudah tidak ada rasa cinta enggak ada ini lagi, dan itu adalah bisa menjadi sebab kezaliman pada akhirnya," ungkapnya.
Ia memahami biasanya dari salah satu pasangan telah berselingkuh maka suami atau istri tidak memiliki rasa.
"Nanti kalau suami ada seorang istri melakukan yang demikian itu, apalagi sudah mengarah kepada ingin demikian biar pun belum melakukan perzinaan dan sebagian Nauzubillah," paparnya.
"Tapi bagi seorang suami jika itu melihat dan itu nyata dan benar maka seorang suami yang istimewa adalah mendidik dulu dong, enggak bisa tidak mendidik tetap kan," sambungnya.
Buya Yahya tidak menyarankan adanya perceraian, karena hal tersebut bukan menjadi pilihan yang tepat menyelesaikan permasalahan rumah tangga.
"Akan tapi dia masih ada tahapan-tahapan yang bisa dilalui untuk menggapai kemuliaan yaitu mendidik, dan membawa kepada kemuliaan. Jadi kalau busa suami coba mendidik membuat pendekatan lagi selama ini mungkin nyatanya belum terlalu jelas," tegasnya. (klw)
waallahualam
Load more