Jakarta, tvOnenews.com-- Beragam masalah hidup bisa muncul, salah satunya utang dan seret rezekinya. Coba terapkan shalat dhuha.
Memutuskan untuk shalat Dhuha cukup tepat karena masuk ibadah sunnah.
Selain dari dhuha juga ada tahajud, sebab keduanya sama-sama memiliki keutamaan yang sangat dianjurkan, setelah ibadah shalat wajib.
Dalam pelaksanaannya, shalat dhuha terbagi 3 waktu.
Namun untuk jumlah rakaat dhuha juga beragam, mulai 2 rakaat hingga 8 atau lebih.
Lantas berapa afdholnya? berikut penjelasan Syekh Ali Jaber.
Secara umum dhuha dikenal shalat mudahkan rezeki, dan memudahkan segala niat baik, seperti kemudahan dalam bekerja atau masalah hidup.
dok.ilustrasi shalat/freepik
Dalam ceramah Syekh Ali Jaber soal shalat dhuha, disebutkan rakaatnya beragam, mulai dari 2,4,6 sampai 8 atau 12 rakaat.
Syekh Ali Jaber menjelaskan kalau shalat dhuha memberi kebebasan untuk memilih yang bisa disesuaikan dengan kemampuan seseorang.
Dalam penjelasannya, Syekh Ali di YouTube Yayasan Syekh Ali Jaber, dikutip Sabtu (14/9/2024). Shalat dhuha dilaksanakan di waktu setelah matahari terbit.
Bukan di waktu setelah subuh. Umumnya, itu di tengah aktivitas sehari-hari pagi, sekitar 15-20 menit setelah shalat subuh baru bisa laksanakan shalat dhuha.
"Tapi di waktu matahari terbit tidak boleh langsung shalat dhuha. Waktu saat matahari terbit di waktu jam 4.40 menit dan setelah adzan shalat subuh itu jam 4.50 atau jam 5.00 WIB baru bisa shalat dhuha," jelasnya.
"Jadi haris dijeda 15 menit setelah adzan subuh bisa mulai shalat dhuha. Bisa juga disebut waktu surup," sambungnya.
Sementara itu, batas waktu shalat dhuha sendiri, kata Syekh Ali Jaber cukup panjang, yaitu sampai jelang shalat Dzuhur.
"Waktunya sejak matahari terbit sampai jelang Dzuhur ya sekitar 11.30 WIB," terang Syekh Ali Jaber.
Sementara untuk jumlah rakaatnya, ia jelaskan kembali bisa disesuaikan, dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing.
Sementara yang dianjurkan shalat dhuha berapa jumlah rakaatnya?. Dikatakan sunnahnya seperti Nabi Muhammad SAW yaitu 8 rakaat.
"Sementara untuk jumlahnya yang disunnahkan yaitu 8 rakaat bukan 12. Yang paling sedikit itu 2. Apakah boleh dua rakaat saja?," kata Syekh Ali Jaber.
"Boleh, contohnya karena orang bekerja. Sehingga harus disesuaikan dengan pekerjaan," jawabnya.
"Untuk waktu pelaksanaannya, sendiri pun bisa dibagi bisa habis subuh atau jam 6.30, bisa ke atas jelang kerja (pertengahan) sebentar lagi jam 9 atau 11. Yang paling afdol jumlah rakaatnya yaitu 4 rakaat," terang ulama Indonesia itu.
Sebagaimana, Rasulullah SAW bersabda:
‘Shalat Dhuha adalah shalat orang-orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat’,” (HR al-Hakim dan ia berkata: “Ini hadits shahih sesuai syarat Imam Muslim).
Sehingga keputusan untuk berapa jumlah rakaatnya disesuaikan oleh pembaca, info di atas sebagai pendapat dari ulama. (klw).
Waallahualam
Load more