tvOnenews.com - Shalat telah menjadi ketetapan sebagai kewajiban ibadah utama bagi umat Muslim selama di kehidupannya.
Shalat meliputi gerakan dan doa yang harus dilakukan umat Muslim saat beribadah kepada Allah SWT.
Dari gerakan dan doa shalat menunjukkan adanya ketetapan syarat sah dan rukun shalat.
Biasanya seseorang tiba-tiba merasakan ingin kentut saat melaksanakan shalat.
Hal ini membuat seseorang harus menahan buang angin atau kentut ketika shalat.
Namun, kebanyakan orang sulit menahan kentut saat shalat membuat mereka memilih buang angin dan ibadahnya menjadi batal.
Ilustrasi seseorang mengerjakan shalat berjamaah sedang menahan kentut atau buang angin. (Freepik)
Dinukil tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Adi Hidayat Official, Sabtu (14/9/2024), Ustaz Adi Hidayat menerangkan tentang syarat sah shalat.
Mulanya Ustaz Adi Hidayat menjelaskan syarat sah shalat terutama seorang Muslim harus dalam keadaan suci dari hadas besar dan kecil.
Ustaz Adi Hidayat memahami banyak orang yang sedang shalat tiba-tiba terasa ingin buang angin.
Ia menegaskan kentut sebagai bentuk tidak memenuhi syarat sah shalat.
Ia menyatakan shalat bisa batal hanya karena kentut dari angin yang dibuang dari dalam perut.
Dari salah satu hadits menerangkan kentut bisa membatalkan shalat, Rasulullah SAW bersabda:
لَا يَنْصَرِفْ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا
Artinya: "Janganlah dia membatalkan shalatnya, kecuali jika dia telah mendengar adanya suara atau mencium adanya bau." (HR. Bukhari & Muslim)
Meski begitu, Direktur Quantum Akhyar Institute itu menyampaikan dari anjuran Nabi Muhammad SAW perihal umatnya menahan kentut.
Ia berpendapat dari penjelasan Nabi Muhammad SAW bahwasanya seseorang tidak perlu menahan kentut karena bisa mempengaruhi kesehatan.
"Nabi tidak dianjurkan Anda menahan sesuatu yang harus dikeluarkan," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
"Dengan selain bisa berbahaya bagi kesehatan mengganggu Anda juga dalam shalat," sambungnya.
Menurutnya, orang yang menahan buang angin akan mengganggu ibadahnya menjadi tidak khusyuk.
Hal tersebut sangat berbahaya dan ibadahnya hanya sia-sia karena menahan kentut.
"Begitu mau rukuk, supaya biar enggak keluar Anda sendiri gak khusyuk ngapain begitu," tuturnya.
Ia menjelaskan orang yang kentut boleh keluar dari shaf shalatnya dan kembali mengambil air wudhu.
Namun, ia mengingatkan berwudhu dilakukan sebelum imam menyelesaikan shalat agar tetap mendapat pahala dari ibadah berjamaah.
"Anda keluar wudhu lagi gabung jamaah, enggak ketinggalan jemaah sebelum imamnya salam. Jamaah itu tetap berlangsung sebelum imam salam, wudhu lagi gabung," terangnya.
Pendakwah asal Pandeglang itu menyebutkan bahwa, pahala sejak bergabung shalat berjamaah dari awal tetap didapat orang tersebut.
Meski orang tersebut sempat meninggalkan shaf shalat berjamaah untuk mengambil air wudhu disebabkan kentut.
"Kalau pun Anda dalam keadaan masuk misalnya rakaat pertama gapapa Anda tetap dihitung jamaah di situ dan sempurna shalatnya sempurna nggak ada masalah di situ," imbuhnya.
Ia menyatakan hal tersebut agar terhindar dari penyakit dan shalatnya tetap khusyuk meski harus meninggalkan shaf berjamaah.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more