tvOnenews.com - Air doa atau dikenal juga sebagai air yang sudah didoakan oleh seorang alim ulama sering menjadi praktik yang lumrah.
Banyak orang yang meminta air doa kepada ustaz untuk berbagai keperluan, mulai dari penyembuhan hingga keberkahan dalam menjalani kehidupan.
Namun, hal ini kerap menimbulkan pertanyaan di kalangan umat Muslim, apakah meminta air doa termasuk syirik atau tidak?
Buya Yahya, seorang ulama terkemuka, memberikan penjelasan mengenai hal ini.
Biasanya, doa yang dibacakan meliputi ayat-ayat Al-Quran atau doa-doa khusus yang diambil dari ajaran Islam.
Setelah air tersebut didoakan, umat Muslim akan meminumnya, memercikkannya di rumah, atau bahkan menggunakannya untuk mandi.
Tujuannya beragam, ada yang berharap untuk mendapatkan kesembuhan, melindungi diri dari gangguan makhluk halus, hingga mendatangkan rezeki.
Namun, meskipun praktik ini umum terjadi, tidak sedikit yang merasa ragu mengenai keabsahan hukumnya dalam Islam.
Apakah praktik meminta air doa ini sesuai dengan ajaran Islam, atau justru mengarah kepada syirik?
Dalam suatu kesempatan, Buya Yahya menjelaskan tentang hukum meminta air doa kepada ustaz.
Menurut Buya Yahya, meminta air doa pada dasarnya adalah sesuatu yang boleh dilakukan, asalkan tujuannya tidak menyalahi prinsip-prinsip tauhid dalam Islam.
"Memang diajarkan kita untuk minta doa, diperkenankan dan bahasa hadits ruqyah," kata Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Al-Bahjah TV.
Ruqyah yang dimaksud adalah membaca ayat-ayat Al-Quran, bukan ruqyah yang tidak sesuai dengan syariat.
Perlu dipahami bahwa kekuatan doa tersebut bukanlah dari air itu sendiri, melainkan dari Allah SWT yang mengabulkan doa hamba-Nya
"Ruqyah itu minta kepada orang yang kita duga dia shaleh untuk membacakan ayat-ayat Quran, kemudian baca Fatihah atau apa saja, itu ruqyah," terang Buya Yahya.
Buya Yahya juga menambahkan, selama seseorang percaya bahwa kekuatan penyembuhan atau berkah itu hanya datang dari Allah SWT, maka hal tersebut tidak termasuk syirik.
Syirik terjadi jika seseorang meyakini bahwa air atau ustaz memiliki kekuatan gaib tersendiri yang dapat memberikan kesembuhan tanpa campur tangan Allah SWT.
"Untuk orang yang sakit, sah ada, Nabi SAW mengizinkan ruqyah. Dan Anda tetap berkeyakinan bahwa yang menyembuhkan adalah Allah SWT," ungkap Buya Yahya.
"Cuman ruqyah itu nggak macam-macam, ruqyah itu sederhana. Orang mendoakan dengan Al-Fatihah, dengan bacaan ayat AL-Quran, kemudian selesai," lanjutnya.
Meskipun meminta air doa diperbolehkan, Buya Yahya mengingatkan bahwa ada beberapa batasan yang perlu diperhatikan agar praktik ini tidak melenceng dari ajaran Islam.
Pertama, tidak boleh ada keyakinan bahwa ustaz atau air doa itu sendiri memiliki kekuatan supranatural.
Kedua, jangan sampai meminta air doa menjadi kebiasaan yang mengarah pada ketergantungan.
Menurut Buya Yahya, umat Muslim harus tetap menjadikan ikhtiar dan doa langsung kepada Allah SWT sebagai jalan mencari pertolongan.
"Jadi kalau datang ke orang shaleh kemudian dikabulkan dan penyakit sembuh, Alhamdulillah," ujar Buya Yahya.
"Jadi Anda tidak syirik, Anda benar sesuai syariat, karena secara dhohir Anda sudah pergi pengobatan ke dokter dan sebagainya, kemudian Anda pergi ke ustaz," tambahnya.
Air doa bisa menjadi salah satu bentuk ikhtiar, tetapi jangan sampai kita menggantungkan seluruh harapan kita pada air tersebut.
Teruslah berdoa dan berusaha kepada Allah SWT, karena pada akhirnya, segala sesuatu berasal dari-Nya.
“Ini boleh, sah yang seperti itu dan bukan sebuah kesyirikan, dan itu sebuah kebaikan, kembalinya tetap kepada Allah melalui orang yang kita duga shaleh," tutupnya. (adk)
Load more