Jakarta, tvOnenews.com-- Mendirikan shalat dhuha dalam kehidupan sehari-hari sangatlah dianjurkan dalam Islam.
Shalat dhuha sendiri masuk ibadah sunnah, seperti tahajud.
Meskipun sunnah, dhuha punya keistimewaan yang bisa didapatkan, bila bersungguh-sungguh dalam menjalankannya.
Dalam pelaksanaannya, Ustaz Syafiq Riza Basmalah menyampaikan agar lebih afdhol juga pakai doanya.
Hal ini dilakukan usai shalat dhuha. Disampaikan mampu mengabulkan hajat atau doa sampai gugurkan dosa.
dok.ilustrasi shalat
Mungkin jarang ada yang tahu doa atau zikir ini, meski ada dalam hadits sahih.
Dalam ceramahnya yang di YouTube Liaistifaroh, dikutip Senin (17/9/2024). Ustaz Syafiq Basalamah mengungkapkan doa shalat dhuha yang mudah.
Doa ini merupakan bacaan sunnah yang dibaca setelah shalat dhuha yang diriwayatkan oleh Aisyah RA.
Sebagaimana hadits Bukhari bahwa, Nabi Muhammad SAW melaksanakan shalat dhuha, kemudian beliau berkata 'Allahummaghfirli watub alayya innaka antat tawwabur rahim' sebanyak 100x.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: صَلَّى رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم الضُّحَى ثُمَّ قَالَ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، حَتَّى قَالَهَا مِئَةَ مَرَّةٍ
Artinya: Aisyah berkata, "Rasulullah SAW melaksanakan sholat dhuha, kemudian beliau mengucapkan: Allahummaghfirli wa tub 'alayya innaka antat tawwabur rohim (Ya Allah, ampuni dosa saya dan terimalah taubat saya. Sesungguhnya Engkau maha penerima taubat dan Maha Pengampun), hingga 100 kali." (HR Bukhari).
Lebih lanjut, disampailan Ustaz Syafiq Riza Basalamah, kalau bacaan itu umum dibaca setelah shalat dhuha bukan merupakan sunnah dari Nabi Muhammad SAW.
"Jadi inilah bacaan yang sunnah dibaca setelah shalat dhuha," ungkap Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
"Adapun bacaan Allahumma Inna dhuha, dhuha uka, wal bahaa bahaa uka, itu doa bukan sunnah dari Rasulullah SAW," jelasnya.
Apabila anda menginginkan pahala setara ibadah umrah, bisa lakukan shalat dhuha. Hal ini disampaikan dalam hadits berikut:
"Ditegaskan dari Anas ra, Rasulullah bersabda: Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Tirmidzi, No 586).
Sebagai catatan, kalau waktu awal shalat dhuha adalah sekitar 15 menit setelah matahari terbit.
Sementara uang utama dalam mengerjakan shalat dhuha adalah di akhir waktu, yaitu keadaan yang semakin panas. Adapun dalil tentang ini, sebagai berikut:
أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ » أخرجه مسلم
“Dari Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat orang-orang mengerjakan shalat dhuha [pada waktu yang belum begitu siang], maka ia berkata: “mereka mungkin tidak mengetahui bahwa shalat dhuha pada selain saat-saat seperti itu adalah lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda: “Shalatnya orang-orang yang kembali kepada Allah (al-Awwabin) adalah pada waktu anak-anak unta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari” (HR. Muslim).(Klw)
waallahualam
Load more