Meski kedua anak tirinya melakukan kesalahan kecil tidak menghalangi DM untuk menyiksa mereka.
"Kekerasan terhadap anak-anak ini sudah sering terjadi. DM tidak segan untuk menganiaya mereka atas kesalahan kecil," katanya.
Sementara, Kapolsek Cilincing Jakarta Utara Kompol Fernando Saharta Saragi menjelaskan kronologi penyiksaan terhadap NRA dan MAA.
Kompol Fernando menerangkan hal tersebut berdasarkan dari kesaksian warga sekitar yang dikumpulkan untuk menerangkan kronologinya.
Ia menuturkan bahwasanya rumah kontrakan pelaku terdengar warga layaknya orang mengguyur menggunakan air.
Tak hanya itu, warga mendengar ada suara benturan diduga dialami kepala anak kecil yang terdengar di dinding.
Namun, pelaku langsung keluar rumah untuk meminta tolong kepada warga sekitar pukul 08.30 WIB.
"Pelaku menjelaskan kepada warga bahwa tidak mengetahui penyebab korban NRA mengalami kejang-kejang (sampai tidak sadarkan diri)," terang Kompol Fernando.
Load more