Menurutnya, seseorang cukup mengerjakan shalat Dhuha hanya jumlah minimalnya, yakni dua rakaat.
Meski begitu, ia tetap mendukung jika seseorang ingin menunaikan melebihi dua rakaat untuk ibadah sunnah Dhuhanya.
Lanjut, almarhum mantan Imam Besar Masjidil Haram itu membahas surah-surah yang dibaca saat melaksanakan shalat sunnah Dhuha.
Ia mengetahui anjuran surah yang lebih afdal saat shalat Dhuha terletak di Ad-Dhuha dan Asy-Syams berdasarkan penjelasan hadits di atas.
Dari hadits lainnya berasal dari tafsiran Nasiruddin as-Syairazi Al-Baidhawi menerangkan keutamaan shalat Dhuha memberikan rezeki melalui Surah Ad-Dhuha, begini bunyinya:
"Siapa saja membaca surah Ad-Dhuha tentu Allah akan membuat dia orang yang diridhai oleh Nabi untuk diberikan syafaat kepadanya 10 kebaikan, Allah mencatat kebaikan untuknya sebanyak anak yatim dan orang yang meminta-minta." (Nasiruddin as-Syairazi al-Baidhawi, Anwarut Tanzil wal Asrarut Ta'wil, Beirut, Darul Ihya')
Meski demikian, almarhum mantan Imam Besar Masjid Nabawi sejak 13 tahun itu mengingatkan shalat Dhuha tidak harus selalu membaca Surah Ad-Dhuha dan Asy-Syams.
Ia berpendapat apabila seseorang tetap memaksakan untuk membaca Surah Ad-Dhuha atau Asy-Syams menyebabkan ibadah sunnah Dhuhanya tidak fokus.
Hal ini sangat berdampak tidak baik dan menjadikan sunnah Dhuhanya sia-sia lantaran tak mendapat keutamaan dahsyatnya.
Load more