tvOnenews.com - Shalat sunnah memiliki jumlah minimal dua rakaat dikerjakan pada waktu pagi hari adalah Dhuha.
Shalat Dhuha menjadi ibadah sunnah terpopuler selalu dicari umat Muslim karena meraih berbagai keutamaan dahsyat.
Shalat Dhuha akan semakin sempurna apabila umat Muslim mengamalkan Surah Ad-Dhuha dan Asy-Syams saat mengerjakan amalan sunnah pagi hari tersebut.
Dari Uqbah bin 'Amir meriwayatkan hadits terkait anjuran shalat Dhuha membaca Surah Ad-Dhuha dan Asy-Syams, begini bunyinya:
"Rasulullah SAW pernah memerintahkan pada kami mengerjakan shalat dhuha dengan membaca Surah Asy-Syams dan Surah Ad-Dhuha." (HR. At-Thabrani)
Meski begitu, masih banyak orang belum menghafalkan atau fasih dalam membaca Surah Ad-Dhuha dan Asy-Syams untuk diamalkan saat shalat Dhuha.
Ilustrasi sujud saat shalat sunnah Dhuha. (Istockphoto)
Hal ini membuat mereka tidak percaya diri bisa meraih keutamaan shalat Dhuha jika tidak hafal Surah Ad-Dhuha dan Asy-Syams.
Namun, almarhum Syekh Ali Jaber pernah mengingatkan apabila tidak mengetahui bacaan Ad-Dhuha dan Asy-Syams sebaiknya ganti surah Al-Quran lain ketika mengamalkan shalat Dhuha.
Bagi Anda menginginkan ungkapan surah Al-Quran diterangkan almarhum Syekh Ali Jaber untuk dibaca saat shalat Dhuha, sebaiknya simak di sini.
Dinukil tvOnenews.com dari tayangan YouTube Yayasan Syekh Ali Jaber, Rabu (18/9/2024), almarhum pendakwah asal Madinah itu pernah membahas bacaan surah untuk shalat Dhuha.
Almarhum Syekh Ali Jaber mengawali pembahasannya terkait jumlah rakaat dalam shalat Dhuha yang harus dikerjakan umat Muslim.
Almarhum Syekh Ali Jaber menyampaikan jumlah rakaat shalat Dhuha agar tidak memberatkan umat Muslim di tengah kesibukan pekerjaannya.
Terutama bagi seseorang ingin meraih keutamaan dari shalat Dhuha yang terpopuler, yakni dapat memberikan aliran rezeki.
Ia memahami umat Muslim ingin mendapat kesempurnaan sunnah Dhuhanya melihat dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Namun, ia menyatakan shalat Dhuha tidak perlu dikerjakan sampai banyak rakaat agar tidak mengganggu pekerjaannya.
"Kesempatan shalat Dhuha tidak harus empat rakaat, tidak harus delapan rakaat, tidak harus enam rakaat," saran almarhum Syekh Ali Jaber.
Menurutnya, seseorang cukup mengerjakan shalat Dhuha hanya jumlah minimalnya, yakni dua rakaat.
Meski begitu, ia tetap mendukung jika seseorang ingin menunaikan melebihi dua rakaat untuk ibadah sunnah Dhuhanya.
Lanjut, almarhum mantan Imam Besar Masjidil Haram itu membahas surah-surah yang dibaca saat melaksanakan shalat sunnah Dhuha.
Ia mengetahui anjuran surah yang lebih afdal saat shalat Dhuha terletak di Ad-Dhuha dan Asy-Syams berdasarkan penjelasan hadits di atas.
Dari hadits lainnya berasal dari tafsiran Nasiruddin as-Syairazi Al-Baidhawi menerangkan keutamaan shalat Dhuha memberikan rezeki melalui Surah Ad-Dhuha, begini bunyinya:
"Siapa saja membaca surah Ad-Dhuha tentu Allah akan membuat dia orang yang diridhai oleh Nabi untuk diberikan syafaat kepadanya 10 kebaikan, Allah mencatat kebaikan untuknya sebanyak anak yatim dan orang yang meminta-minta." (Nasiruddin as-Syairazi al-Baidhawi, Anwarut Tanzil wal Asrarut Ta'wil, Beirut, Darul Ihya')
Meski demikian, almarhum mantan Imam Besar Masjid Nabawi sejak 13 tahun itu mengingatkan shalat Dhuha tidak harus selalu membaca Surah Ad-Dhuha dan Asy-Syams.
Ia berpendapat apabila seseorang tetap memaksakan untuk membaca Surah Ad-Dhuha atau Asy-Syams menyebabkan ibadah sunnah Dhuhanya tidak fokus.
Hal ini sangat berdampak tidak baik dan menjadikan sunnah Dhuhanya sia-sia lantaran tak mendapat keutamaan dahsyatnya.
Almarhum Syekh Ali Jaber pernah berasumsi waktu akan termakan sangat lama jika Surah Ad-Dhuha dan Asy-Syams dipakai sebagai bacaan dalam sunnah Dhuha.
Ia mengatakan waktu yang cukup lama tersebut bisa membuat seseorang meninggalkan pekerjaannya di pagi hari.
Ini berhubungan shalat sunnah Dhuha sebagai ibadah untuk umat Muslim menyempatkan memperbanyak amalan saat sibuk bekerja.
Ia menegaskan seseorang mulai sekarang tidak perlu memaksakan untuk mengamalkan kedua surah tersebut saat ingin shalat sunnah Dhuha.
Almarhum Syekh Ali Jaber menganjurkan shalat sunnah Dhuha bisa tetap dijaga secara rutin melalui pengamalan dari surah Al-Quran lainnya.
"Ingat juga tidak harus melulu pakai bacaan Wasy Syamsi Wadhdhuhaaha (Surah Asy-Syams)," katanya.
"Banyak jemaah curhat kepada saya, keluhannya apa saya tanya, saya ingin shalat Dhuha tapi susah saya tidak bisa hafal wasy syamsi wadhuhahaa, wad dhuha wal laili iza saja," sambungnya.
Lanjut, ia juga mendapat pengaduan perkara tidak hafal kedua surah tersebut menyebabkan seseorang tak jadi mengamalkan shalat Dhuha.
"Masa gara-gara tidak hafal Wasy Syamsi Wadhuhaha tidak shalat Dhuha," tuturnya.
Almarhum Syekh Ali Jaber menyatakan surah dalam Al-Quran lainnya yang memiliki bacaan sederhana bisa diamalkan ketika shalat Dhuha, yakni Al-Ikhlas.
Menurutnya, Surah Al-Ikhlas memiliki bacaan ayat yang pendek dan sangat membantu seseorang menjaga waktu pekerjaannya secara efisien.
"Walaupun tidak hafal, mohon maaf hafal Qul Hu baca Qull Hu (Surah Al-Ikhlas)," ungkapnya.
Ia menyatakan Surah Al-Ikhlas bisa dibaca dalam dua rakaat shalat sunnah Dhuha apabila benar-benar tidak hafal surah dalam Al-Quran lainnya.
Ia menyampaikan Surah Al-Ikhlas sebagai solusi tidak hafal Ad-Dhuha dan Asy-Syams agar seseorang tidak pernah meninggalkan sunnah Dhuhanya.
"Rakaat pertama, qul hu, rakaat kedua tidak apa-apa baca qul hu lagi, asal Dhuha tetap dijaga," tukasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more