Menurutnya, nomenklatur pembidangan yang diprioritaskan antara lain keagamaan/dakwah, pendidikan/kebudayaan, organisasi/kelembagaan/ZIS, kaderisasi/SDM, pendampingan ekonomi umat, pemberdayaan pesantren, media/komunikasi, advokasi/HAM, saintek, lingkungan, dan kesehatan.
"Pembidangan yang ada itu bertujuan mengembalikan Jatim sebagai barometer NU dan merancang kerja nyata yang terukur-adaptif-produktif. Karena itu saya ucapkan terima kasih atas kesediaan para pengurus syuriyah dan tanfidziyah untuk bergabung. Kita kembalikan NU 1926 yang akomodatif/pelangi, musyawarah/kebersamaan, pendampingan jamaah," katanya.
Sementara itu Wakil Rais Syuriyah PWNU Jatim KH Abd. Matin Djawahir dalam sambutan mewakili Rais Syuriyah KH Anwar Manshur menegaskan NU itu bukan sekadar organisasi, tapi karomah dari Allah yang akan menjaga hingga kiamat, namun ikhtiar tetap harus ada.
"Ibarat perang Badar yang tetap harus ada sebagai ikhtiar, tapi kehendak Allah yang membuat jumlah kecil bisa menang, karena itu SK yang kita terima itu bukan anugerah tapi amanah dari Allah. Apalagi akhir-akhir ini ada tiga tantangan yakni fitnah NU versus PKB, fitnah NU versus Jatman/intern, dan fitnah NU versus Yaman/Habaib," katanya.
Load more