2. Tabligh
Sifat kedua Nabi Muhammad SAW yang harus ditiru oleh umat Islam adalah tabligh.
Masyarakat sering mengaitkan kata tabligh dengan kegiatan dakwah keislaman.
Hal ini karena tabligh sendiri berasal dari kata ballagha-yuballighu-tablighan yang artinya menyampaikan atau memberitahukan.
Secara istilah, maka arti tabligh adalah menyampaikan ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadis untuk memperbaiki kehidupan umat manusia.
Dalam Al-Qur’an, kata tabligh disebut antara lain dalam Qur’an Surah Al Maidah ayat 67.
۞ يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ ۗوَاِنْ لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسٰلَتَهٗ ۗوَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya: “Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika engkau tidak melakukan (apa yang diperintahkan itu), berarti engkau tidak menyampaikan risalah-Nya. Allah menjaga engkau dari (gangguan) manusia) Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir” (QS. Al Maidah: 67).
Tabligh juga dapat diartikan sebagai akuntabilitas, maksudnya mampu memberikan informasi secara akurat.
Nabi Muhammad SAW bertugas menyampaikan wahyu yang diterimanya dari Allah SWT melalui perantara malaikat Jibril.
Tidak ada wahyu atau ayat yang disembunyikan oleh Nabi Muhammad SAW dan tak ada yang disampaikan secara berbeda dari apa yang telah difirmankan Allah SWT.
Perintah bertabligh atau berdakwah secara terang-terangan baru diturunkan ketika pribadi Nabi telah digembleng terlebih dahulu melalui pelatihan khusus.
Load more