Jakarta, tvOnenews.com - Sifat Nabi Muhammad SAW sangatlah mulia dan harus diketahui oleh seluruh umatnya.
Sifat Nabi Muhammad SAW ini membuatnya memiliki akhlak yang sangat mulia, bahkan sebelum diangkat menjadi rasul.
Hal ini karena Nabi Muhammad SAW memiliki integritas, kejujuran dan amanah.
Tugas yang agung sebagai Nabi, maka membuat sifat Nabi Muhammad SAW berbeda dengan manusia biasa lainnya.
Nabi Muhammad merupakan seorang Rasul dan Nabi yang maksum yang dapat diartikan bahwa Nabi Muhammad SAW tak pernah berbuat cela dan dosa karena selalu dalam lindungan dan petunjuk Allah SWT.
Salah satu hal untuk menjaga dirinya dari dosa, adalah dengan mencuci hatinya.
Hal ini terjadi saat Nabi Muhammad SAW masih kecil dan tinggal di perkampungan Kabilah Bani Sa’ad.
Saat itu, Nabi Muhammad SAW didatangi oleh Malaikat Jibril.
Dada Nabi Muhammad SAW kecil lalu dibelah, jantungnya diambil lalu kemudian dicuci.
Dari semua sifat agung dari Nabi Muhammad SAW, ada beberapa sifat wajib yang harus dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun sifat - sifat wajib Nabi Muhammad SAW tersebut antara lain Sidiq, Tabligh, Amanah, Fathonah, berikut penjelasannya.
Sifat Nabi Muhammad SAW yang pertama harus diketahui dan dipelajari oleh umatnya adalah sidiq.
Siqid dimaknai sebagai benar atau jujur.
Secara kebahasaan, sidiq berasal dari bahasa Arab, Al - Shidqu.
Ulama memaknai Al - Shidqu secara beragam, namun selain jujur, substansi penting lainnya dari sifat sidiq ini ialah integritas.
Sifat ini wajib dimiliki jika seseorang ingin hidup dengan damai dan tenteram.
Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ … فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ
“Sungguh sidiq itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan menunjukkan kepada surga … Sementara dusta itu membawa kepada keburukan, dan keburukan mengantarkan kepada neraka.” (HR Bukhari).
Integritas dan kejujuran ini adalah salah satu sifat wajib yang dimiliki Rasulullah SAW.
Integritas berarti padu antara ucap dan sikap, janji dan bukti, visi dan aksi.
Tidaklah mungkin masyarakat Arab dan dunia dapat mempercayai wahyu dan ajarannya jika Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai pribadi yang gemar berbohong dan tak melaksanakan ajarannya sendiri.
2. Tabligh
Sifat kedua Nabi Muhammad SAW yang harus ditiru oleh umat Islam adalah tabligh.
Masyarakat sering mengaitkan kata tabligh dengan kegiatan dakwah keislaman.
Hal ini karena tabligh sendiri berasal dari kata ballagha-yuballighu-tablighan yang artinya menyampaikan atau memberitahukan.
Secara istilah, maka arti tabligh adalah menyampaikan ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadis untuk memperbaiki kehidupan umat manusia.
Dalam Al-Qur’an, kata tabligh disebut antara lain dalam Qur’an Surah Al Maidah ayat 67.
۞ يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ ۗوَاِنْ لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسٰلَتَهٗ ۗوَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya: “Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika engkau tidak melakukan (apa yang diperintahkan itu), berarti engkau tidak menyampaikan risalah-Nya. Allah menjaga engkau dari (gangguan) manusia) Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir” (QS. Al Maidah: 67).
Tabligh juga dapat diartikan sebagai akuntabilitas, maksudnya mampu memberikan informasi secara akurat.
Nabi Muhammad SAW bertugas menyampaikan wahyu yang diterimanya dari Allah SWT melalui perantara malaikat Jibril.
Tidak ada wahyu atau ayat yang disembunyikan oleh Nabi Muhammad SAW dan tak ada yang disampaikan secara berbeda dari apa yang telah difirmankan Allah SWT.
Perintah bertabligh atau berdakwah secara terang-terangan baru diturunkan ketika pribadi Nabi telah digembleng terlebih dahulu melalui pelatihan khusus.
Hal ini memberi isyarat bahwa awal mula tabligh ditujukan kepada diri sendiri.
Mustahil melakukan tabligh kepada orang lain jika diri sendiri tidak memiliki ilmu dan mencerminkan perilaku mulia.
Sifat Nabi Muhammad SAW yang ketiga adalah amanah.
Amanah artinya dapat dipercaya sedangkan lawan katanya adalah khianat.
Tidak ada satupun manusia yang hingga kini menyangsikan perkataan Rasulullah SAW karena Rasulullah SAW tak pernah sekalipun berbohong selama hidupnya.
Michael H Hart, dalam buku The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History meletakkan Rasulullah sebagai manusia paling berpengaruh di dunia.
Nabi Muhammad digelari 'Al - Amin' sejak muda karena saking jujur dan dapat dipercayanya.
Bukan hanya manusia yang mengakui keunggulan akhlak Rasulullah, Allah SWT dalam firmanNya juga memuji beliau.
وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
Artinya: Sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.(QS Al-Qalam/68: 4).
Sifat Nabi Muhammad SAW yang keempat adalah Fathonah.
Fathonah artinya cerdas. Namun bukan saja pintar cerdas juga bermakna sanggup menangkap peluang secara cepat, cermat, tepat.
Tak mungkin seorang manusia biasa yang tak cerdas menyampaikan dan menjelaskan ribuan ayat dalam Al-Qur’an secara gamblang dan mudah dipahami.
Karena merupakan manusia sempurna, Nabi Muhammad SAW harus mampu menjelaskan firman - firman Allah SWT agar tak ada salah tafsir yang kemudian malah menjadi sumber kekacauan dan perpecahan.
Salah satu cara untuk menggapai kecerdasan ini adalah dengan belajar.
Pembelajaran yang utamanya adalah tentang Al - Quran dan Hadis.
Bahkan dalam satu firmanNya, Allah SWT mengatakan akan melebihkan derajat orang - orang yang cerdas.
يُّؤْتِى الْحِكْمَةَ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ
Artinya: "Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat." (QS. Al Baqarah: 269).
Itulah sifat Nabi Muhammad SAW yang wajib diketahui dan dipelajari oleh setiap Muslim.
Wallahu’alam
Load more