Bukan Kucing, Setiap Pagi Kasih Makan Hewan ini di Rumah, Seketika Dibalas Pakai Zikir, Syekh Ali Jaber Bilang Rezeki...

tvOnenews.com - Kucing telah mendapat tempat keistimewaan sebagai hewan yang suci dan bersih dalam agama Islam.

Kucing menjadi hewan suci lantaran berasal dari badan, keringat, bekas makanan hingga air liurnya.

Bahkan kucing juga selalu menjadi pilihan sebagai hewan peliharaan dalam rumah yang membuat majikannya terhibur berkat tingkah lucunya.

Dari salah satu hadits riwayat menerangkan anjuran umat Muslim menyayangi hewan termasuk kucing, Rasulullah SAW bersabda:

"Pada setiap sedekah kepada makhluk yang memiliki hati (jantung) yang hidup, akan dapatkan pahala kebaikan. Seorang muslim yang menanam tanaman atau tumbuh-tumbuhan yang kemudian dimakan oleh burung-burung, manusia, atau binatang, maka baginya sebagai sedekah." (HR. Bukhari & Muslim)

Ilustrasi majikan memberikan makan kepada dua hewan kucing peliharaannya di rumah. (Istockphoto)

Dari hadits tersebut menjelaskan orang yang menyayangi dan memelihara hewan dalam rumah, salah satunya kucing dapat membantu memperoleh amalan rezeki.

Namun, almarhum Syekh Ali Jaber pernah membagikan bahwasanya bukan hanya kucing membawa keberkahan berupa rezeki dalam rumah.

Almarhum Syekh Ali Jaber mengatakan ada hewan yang diberikan makan oleh penghuni rumah setiap pagi langsung dibalas dengan zikir dan aliran rezeki.

Apa jenis hewan mengucap zikir dan memberikan rezeki jika penghuninya selalu memberikan makan setiap pagi apabila bukan kucing?

Dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Safira Media, Jumat (20/9/2024), almarhum Syekh Ali Jaber pernah membahas hewan dalam suatu kajiannya.

Almarhum Syekh Ali Jaber mengawali pembahasannya bahwa kebanyakan orang ingin berniat memelihara dan merawat hewan di rumah.

Almarhum Syekh Ali Jaber menjelaskan hewan yang dipelihara untuk menemani kejenuhan dan bikin bahagia biasanya kucing.

Ia berpendapat bahwa kucing membawa keberkahan aliran rezeki karena dijadikan sebagai hewan kesayangan Rasulullah SAW.

Meski begitu, ia menegaskan hewan peliharaan tidak hanya anjing, burung, kucing, dan sebagainya.

Almarhum mantan Imam Besar Masjid Nabawi sejak 13 tahun itu menyebutkan hewan yang mengucap zikir ini bukan menjadi peliharaan dalam rumah.

Ia membocorkan biasanya hewan ini hadir karena hanya bersinggah dan numpang muncul dalam rumah.

Namun, ia menyayangkan manusia selalu merendahkan hingga tidak memperdulikan keberadaan hewaan tersebut di dalam rumah.

Biasanya hewan tersebut mendapat perspektif buruk karena dijadikan sebagai pengganggu kenyamanan dan ketenangan dalam rumah.

Padahal ia menyatakan jika hewan tersebut mendapat perbuatan baik dapat meraih keutamaannya melalui balasan ucapan zikir dan perolehan rezeki.

Tak hanya itu, ia menjamin rida Allah SWT akan didapatkan seseorang apabila berbuat baik terhadap hewan tersebut.

Almarhum mantan Imam Besar Masjidil Haram itu membagikan ciri-ciri hewan tersebut memiliki tubuh kecil meski kucing juga mempunyai ukuran serupa.

Almarhum Syekh Ali Jaber mengingatkan hewan tersebut harus dikasih gula setiap pagi.

Ia menyatakan hewan kecil yang berzikir dan pemberi rezeki tersebut adalah semut sebagaimana makanan kesukannya berupa gula.

"Setiap Anda beraktivitas khusus di pagi hari, bawakan gula mana ada semut bagi, silahkan makan," kata almarhum Syekh Ali Jaber.

Almarhum mantan Juri Hafiz Indonesia itu menjelaskan semut langsung membalasnya dengan ucapan zikir setelah diberikan makan berupa gula.

Ia meyakini penghuni rumah yang memberikan makanan akan selalu diucap oleh semut saat zikir kepada Allah SWT.

Menurutnya, orang yang baik terhadap semut akan mendapat rida dan diselamatkan oleh Allah SWT baik di dunia maupun akhirat.

"Kita jadi makhluk yang membantu makhluk (hewan) untuk terus sebut nama Allah agar Allah juga sebut nama kita," terangnya.

"Kalau sudah sebut nama kita berarti Allah rida," tandasnya.

Ia menutupkan rezeki langsung datang meletup-letup selain mendapat rida dari Allah SWT saat memberikan makan kepada semut setiap pagi hari.

Wallahu A'lam Bishawab.

(hap)