tvOnenews.com - Ayat Kursi berasal dari bacaan Surah Al-Baqarah Ayat 255 yang memiliki makna kandungan memberikan keutamaan dahsyat.
Ayat Kursi biasanya menjadi amalan dilakukan umat Muslim sebelum tidur dan setelah shalat.
Dari salah satu hadits menerangkan Ayat Kursi dibaca setelah atau saat shalat maka mendapat perlindungan dari Allah SWT, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang membaca ayat kursi di setiap shalat fardhu maka ia berada dalam perlindungan Allah sampai shalat berikutnya." (HR. Thabrani)
Hadits riwayat lainnya menjelaskan Ayat Kursi sebagai amalan sebelum tidur akan mendapat perlindungan dari godaan setan, Rasulullah SAW bersabda:
"Apabila engkau mendatangi tempat tidur (pada malam hari) maka bacalah Ayat Kursi, niscaya Allah SWT akan senantiasa menjagamu, dan setan tidak akan mendekatimu hingga waktu pagi." (HR. Bukhari)
Ilustrasi mengamalkan Ayat Kursi setelah shalat. (Pixabay/aamiraimer)
Meski berasal dari Surah Al-Baqarah Ayat 255, umat Muslim harus berhati-hati dan tidak keliru dengan cara membaca Ayat Kursi.
Almarhum Syekh Ali Jaber pernah mengingatkan ada cara keliru yang selalu dilakukan umat Muslim setiap membaca Ayat Kursi.
Almarhum Syekh Ali Jaber menyatakan cara seseorang membaca Ayat Kursi dengan kekeliruan akan berdampak pada perubahan makna kandungannya.
Bagi Anda merasa penasaran terkait kekeliruan cara mengamalkan Ayat Kursi dari pesan almarhum Syekh Ali Jaber, mari simak informasinya di sini agar tidak salah tafsir.
Dinukil tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Yayasan Syekh Ali Jaber, Sabtu (21/9/2024), almarhum Syekh Ali Jaber membahas tentang Ayat Kursi dalam suatu ceramah.
Mulanya almarhum Syekh Ali Jaber menjelaskan keutamaan terpopuler Ayat Kursi bisa memberikan pertolongan selain menjamin masuk surga.
Hal ini mengingatkan Allah SWT Maha Hidup dan Kekal menunjukkan tidak ada tuhan yang disembah selain Dia.
Kemudian, almarhum mantan Imam Besar Masjidil Haram itu menuturkan terkait kesalahan dalam cara membaca Ayat Kursi.
Ia menyebutkan cara tersebut masih banyak yang sering melakukannya ketika mengamalkan Ayat Kursi.
Almarhum mantan Imam Besar Masjid Nabawi sejak 13 tahun itu juga menyebutkan bagi orang yang sudah mengetahui jangan pernah mencobanya meski satu kali seumur hidup.
Ia menyampaikan makna kandungan Ayat Kursi akan berubah apabila seseorang memulainya dengan membaca basmalah.
Ia mengingatkan Ayat Kursi menjadi bacaan yang termaktub di tengah ayat dalam Surah Al-Baqarah.
Ia menambahkan bahwa, seseorang cukup mengamalkan taawudz tanpa menggunakan basmalah.
"Kita sudah sepakat, begitu kita baca di tengah surah (Al-Baqarah) cukup ta'awudz, tidak ada bismillah," ungkap almarhum Syekh Ali Jaber.
Meski demikian, ia tidak mempermasalahkan apabila seseorang tetap bersikeras menggunakan pengamalan basmalah saat membaca Ayat Kursi.
Namun, ia menyatakan keutamaan didapatkan apabila mengikuti cara membacanya yang paling benar agar tidak ada kekeliruan.
"Tapi boleh enggak pakai bismillah, kalau soal boleh ya boleh saja tapi kan kita mencari yang terutama," jelasnya.
Lanjut, almarhum mantan Juri Hafizh Indonesia itu menjelaskan seseorang juga harus waspada saat mengamalkan ta'awudz.
Almarhum Syekh Ali Jaber berpendapat bahwhasanya makna kandungan dalam Ayat Kursi juga bisa berubah makna saat membaca ta'awudz.
"Audzubillahiminasyaitonirojim, berhenti, Allahu la ilaha illa huwal hayyul qayyum," terangnya.
Ia menyampaikan pesan agar umat Muslim mengamalkan ta'awudz harus ada penjedaan saat membaca Ayat Kursi.
Ia menyarankan agar bacaan ta'awudz tidak boleh langsung digabung atau tersambung saat mengamalkannya.
"Tapi kalau kita Audzubillahiminasyaitonirojimi Allahu la ilaha, berarti di sini kita berlindung kepada Allah dari Allah sendiri," tuturnya.
"Jadi seolah-olah terlipat Allah sama setannya, dari sisi makna tidak baik," lanjutnya.
Almarhum pendakwah kelahiran asal Madinah itu menegaskan awalan bacaan Ayat Kursi dan ta'awudz memiliki jeda waktu meski hanya sebentar.
"Jadi khusus Ayat Kursi, kalau kita bacakan Audzubillahiminasyaitonirojim, jangan disambungkan dengan Allahu la ilaha illa huwal hayyul qayyum," tandasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more