Jakarta, tvOnenews.com - Syekh Ali Jaber membagikan bacaan setelah rukuk yang membuat malaikat berebutan untuk mencatatnya.
Saat berdiri tegak atau i’tidal inilah yang disarankan oleh Syekh Ali Jaber untuk membaca bacaan berikut ini.
Kata Syekh Ali Jaber, bacaan ini dikatakan oleh Rasulullah SAW langsung membuat para malaikat berebut untuk mencatatnya.
Bahkan kata Syekh Ali Jaber seseorang yang setelah rukuk mengamalkan bacaan i’tidal ini juga akan didatangkan rezeki oleh Allah SWT.
Lantas, bacaan i’tidal apa yang dianjurkan Syekh Ali Jaber untuk dibaca setelah rukuk?
Namun sebelum melafalkan bacaan i’tidal setelah rukuk itu, Syekh Ali Jaber mulanya menjelaskan bahwa setiap rukun shalat akan mengundang pahala.
Menurut Syekh Ali Jaber, hal ini menunjukkan setiap gerakan dalam shalat mengandung doa yang keutamaannya sangat dahsyat.
Namun, setelah rukuk, Syekh Ali Jaber menyarankan setiap Muslim untuk membaca bacaan i'tidal berikut ini.
"Habis angkat kepala dari rukuk," katanya.
Kata Almarhum mantan Imam Besar Masjidil Haram itu ketika kita membaca bacaan i’tidal ini, malaikat langusng berbondong-bondong ingin mencatat pahala.
Hal ini karena ribuan malaikat sangat senang mencatat pahala saat seseorang mengamalkan bacaan i’tidal ini.
"Ini boleh dibaca sesudah berdiri dari rukuk, sudah i’tidal," jelas Syekh Ali Jaber.
Namun kata Syekh Ali Jaber bacaan doa ini bukan khusus saat i’tidal, namun juga bisa diamalkan setelah makan dan minum.
Maka saran Syekh Ali Jaber, mulai sekarang, setelah makan atau minum jangan hanya membaca Alhamdulillah saja, namun amalkan juga doa ini.
"Ini doa, boleh sebenarnya habis makan boleh," ujarnya.
"Boleh juga dibaca sehabis makan, sehabis minum, sebab sehabis makan kan bisanya kita baca alhamdulillah," lanjut Syekh Ali Jaber.
Bahkan doa yang dibaca saat i’tidal ini kata Syekh Ali Jaber juga dapat dibaca ketika bersin.
"Habis bersin kita juga bilang Alhamdulillah. Jadi boleh Anda lanjutkan baca ini," tuturnya.
Syekh Ali Jaber lantas menjelaskan bacaan doa tersebut dijelaskan melalui Imam Bukhari dari riwayat hadisnya.
"Ini hadits diriwayatkan Imam Bukhari, hadits ini riwayat Imam Bukhari," ujarnya.
Almarhum Syekh Ali Jaber kemudian menjelaskan bacaan saat berdiri setelah rukuk atau i’tidal yang dimaksud adalah "Rabbana wa lakal hamdu".
Kemudian diikuti bacaan yang dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa malaikat langsung berebut mencatatnya.
"Ini boleh dibaca sesudah membaca doa tersebut," jelas Syekh Ali Jaber.
“Lalu baca Alhamdulillahi hamdan katsiran, ini diamalkan setelah membaca bacaan i'tidal,” lanjutnya menjelaskan.
Kemudian Almarhum mantan Juri Hafiz Indonesia itu menjelaskan, dalam hadis riwayat lain diterangkan bahwa bacaan saat i’tidal itu boleh ditambah kalimatnya.
"Ada riwayat lain, ditambah dengan mubarakan fihi mubarakan 'alaihi," katanya.
Syekh Ali Jaber kemudian mengatakan, keutamaan doa ini akan membuat seseorang diguyur rezeki dan malaikat pencatat pahala akan saling rebutan.
"Ini doa sangat luar biasa manfaatnya, sangat diagungkan oleh malaikat," tandasnya.
Inilah sumber hadis yang menjelaskan mengenai bacaan setelah rukuk dalam posisi i’tidal.
Hadis ini diriwayatkan Rifa'ah bin Ra'ah bin Rafi, Az-Zuraqi. Begini bunyi hadis itu,
"Pada suatu hari kami shalat di belakang Nabi SAW. Ketika mengangkat kepalanya dari ruku beliau mengucapkan: Sami’allahu liman hamidah (Semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya).
"Kemudian ada seorang laki-laki yang berada di belakang beliau membaca; Rabbana wa laka al-hamdu hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi (Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah).
"Setelah selesai shalat, beliau bertanya: ‘Siapa orang yang membaca kalimat tadi?’ Orang itu menjawab, ‘Saya.’ Beliau bersabda: Aku melihat lebih dari 30 malaikat, berebut siapa di antara mereka yang lebih dahulu untuk mencatat (kebaikan dari) kalimat tersebut" (HR. Bukhari).
الْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ مُبَارَكًا عَلَيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى
Bacacan Latin: Alhamdulillahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fihi (Mubaarakan 'alaihi kamaa yuhibbu rabbunaaa wa yardhaa.
Artinya: "Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik, diberkahi di dalamnya serta diberkahi di atasnya, sebagimana Rabb kami senang dan ridha."
Wallahua’lam
Load more