tvOnenews.com - Konsep rezeki meliputi segala sesuatu atas pemberian dari Allah SWT kepada makhluk-Nya dalam perspektif agama Islam.
Konsep rezeki dalam Islam berasal dari pemberian Allah SWT meliputi harta benda, anak, kesehatan, dan sebagainya.
Konsep rezeki memiliki fungsi keutamaan dari segala sesuatu yang memberikan manfaat kepada manusia dan seluruh makhluk hidup.
Namun, biasanya kebanyakan orang sering kali merasa frustasi lantaran belum bisa mengartikan atau cara mendapat konsep rezeki yang diharapkan mereka.
Hal itu membuat mereka belum juga memperoleh konsep rezeki yang sebenarnya telah ditetapkan oleh Allah SWT di Lauhul Mahfuz.
Ustaz Adi Hidayat membagikan ada konsep rezeki mempunyai keutamaan menjadi kaya raya dalam bentuk sederhana sebagai amalan menghilangkan frustasi.
Ilustrasi mendapat uang rupiah dari penerapan konsep rezeki yang bikin kaya raya. (Istockphoto)
Dinukil tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Adi Hidayat Official, Minggu (22/9/2024), Ustaz Adi Hidayat membahas konsep rezeki dalam kehidupan.
Mulanya Ustaz Adi Hidayat mengawali bahwa Allah SWT benar-benar telah menjanjikan setiap makhluk-Nya memiliki rezekinya masing-masing.
Ia menyebutkan Allah SWT masih menyimpan rezeki agar mereka selalu berusaha dalam mencari konsepnya untuk senantiasa bersyukur.
Ustaz Adi Hidayat memaparkan bahwa rezeki dijamin akan datang hanya mengarah kepada orang-orang ingin bergerak.
Ia menyatakan orang yang berusaha melalui berbagai aktivitas maka dipastikan rezeki langsung datang bertubi-tubi.
"Ini sebetulnya di situ sederhana kalau kita mau bergerak aktivitas datang rezeki. Kalau kita mau bergerak ada itu rezeki," ucap Ustaz Adi Hidayat.
Pendakwah lulusan S2 di UIN Bandung itu menuturkan konsep rezeki sederhana yang mendatangkan keutamaan dahsyat berkaca dari tukang parkir.
Menurutnya, tukang parkir telah menjalankan konsep rezeki yang paling sederhana dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
"Anda keluar tuh begitu di perempatan jalan kan orang cuman prit Anda parkir," katanya.
"Tiba-tiba dengan peluit itu baru keluar sedikit, prit, kadang enggak pakai peluit," lanjutnya.
Ia berpendapat tukang parkir bermodalkan pluit sudah dipastikan mendapat uang dari orang yang ditolongnya dengan cara menggeser atau mengarahkan kendaraannya.
Namun, Ustaz Adi Hidayat menyayangkan tukang parkir selalu dipandang pekerjaan yang diremehkan banyak orang.
"Kalau kita mau bergerak sebetulnya rezeki itu turun hanya nanti ada yang diakumulasikan, ada yang diberikan seketika," tuturnya.
Lanjut, pendakwah asal Pandeglang itu mencontohkan konsep rezeki sederhana selain tukang parkir mengacu pada pencari kerja (pencaker).
Ia sangat mengapresiasi para pencaker yang selalu berusaha mendapat pekerjaan meski harus mengalami penolakan beberapa kali.
"Pernah enggak Anda cari pekerjaan bahasa manusia ditolak di sini tolak di situ, tolak di sini lagi," terangnya.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu mempercayai ada rezeki yang langsung didatangkan oleh Allah SWT secara bertubi-tubi.
Hal ini menunjukkan para pencaker akan mendapat rezeki seluas samudera atas jerih payah dalam memperoleh pekerjaan yang layak.
"Tapi tiba-tiba setelah seminggu dua minggu satu bulan, Anda mendapatkan pekerjaan yang tawaran gajinya di luar ekspektasi Anda," tukasnya.
Ustaz Adi Hidayat menyampaikan konsep rezeki sederhana ini berdasarkan dari dalil Al-Quran melalui Surah An-Najm Ayat 39-41, Allah SWT berfirman:
وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ, وَاَنَّ سَعْيَهٗ سَوْفَ يُرٰىۖ, ثُمَّ يُجْزٰىهُ الْجَزَاۤءَ الْاَوْفٰىۙ
Artinya: "Bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, bahwa sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian dia akan diberi balasan atas (amalnya) itu dengan balasan yang paling sempurna." (QS. An-Najm, 53:39-41)
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more