Jakarta, tvOnenews.com-- Artis Sarwendah sebagai ibu angkat dari Betrand Peto mendapatkan perhatian publik akhir-akhir ini, sebab isu perceraian dan juga soal kebiasaan sang anak.
Kebiasaan Betrand Peto sebagai anak angkat yang peluk dan cium Sarwendah memicu beragam opini publik. Hal ini pun juga disoroti oleh Psikolog.
Sebagaimana umumnya, sering dipahami sebagai bentuk atau bahasa kasih sayang (love language). Hal itu juga dilakukan Betrand Peto ke orang tuanya yaitu Sarwendah dan Ruben Onsu.
Atas kebiasaan Betrand Peto itu, seorang psikolog wanita bernama Lita Gading menyoroti 'kemesraan' Betrand Peto dan Sarwendah yang kerap diumbar lewat media sosial.
Dalam akun TikTok milik psikolog lulusan Universitas Langnan Hong Kong itu, ia menjelaskan setiap manusia mungkin saja tidak sadar dengan apa yang dilakukannya bisa memicu masukan atau kritikan.
"Memang yang namanya manusia kadang tidak sadar dengan apa yang diperbuat itu bisa menyakiti dan melukai hati orang, termasuk orang lain begitu juga terhadap kita. Tanggapan apa pun terhadap kita dianggap sesuatu yang menyakitkan buat diri kita," ujar Lita Gading, dikutip Minggu (22/9/2024).
Lebih lanjut, Lita Gading mengatakan kemesraan seperti peluk dan cium kurang elok. Ini mengingat, jika Betrand Peto juga bukanlah anak kandung dari Sarwendah.
Alhasil, perilaku itulah yang membuatnya mendapatkan kritik dari orang lain, sehingga terasa menyakitkan untuknya.
"Semua orang tahu bahwa Betrand itu bukan anak kandung. Kurang elok lah dengan hal-hal yang diperlihatkan secara vulgar dan sensitif," katanya lagi.
"Apalagi, seperti kiss, peluk, dan apa pun yang terlihat kurang lazim dilihat masyarakat itu sebaiknya dihindari," jelas psikolog Lita Gading.
Hal itu, disampaikan saat berbincang dengan mantan istri Ahmad Dhani, Maia Estianty, Sarwendah mengungkapkan anaknya kerap memberikan physical touch (sentuhan fisik) kepadanya itu memang sudah jadi kebiasaan sejak kecil.
Terlebih, masyarakat di tempat asal Onyo sudah terbiasa menunjukkan kasih sayang secara physical touch.
"Di tempatnya Onyo, adatnya itu emang physical touch banget. Dia itu Bun, ketemu tetangga langsung peluk, ini semua langsung peluk," ujar Sarwendah dalam YouTube MAIA ALELDUL TV.
Pandangan Islam
dok.tangkapan layar YouTube
Dalam ceramah Buya Yahya menjelaskan dari perspektif Islam, kalau anak angkat baik laki-laki ataupun perempuan sudah tumbuh besar, seharusnya ada jarak dengan orang tua angkat.
Sehingga dipertegas oleh Buya Yahya untuk menjaga jarak hubungan kedepannya.
Dalam hal ini mengingat usia Betrand Peto sudah beranjak dewasa.
Terutama hubungan dalam kesinambungan keluarga, kalau anak angkat bukan mahram orang tua angkatnya.
"Anda boleh mengambil anaknya orang lain untuk menemani. Jika ternyata dia seorang perempuan, maka anda sebagai seorang bapak (angkat) seorang laki-laki harus waspada," kata Buya Yahya.
"Anda bukan mahram dengan dia, harus ada batasan-batasannya. Kemudian setelah itu, apalagi dia sudah mulai tubuhnya sudah tumbuh tampak sempurna sebagai seorang wanita (baligh)," tegasnya.
Dengan begitu, Buya Yahya menyarankan untuk membatasi antara anak angkat dengan orang tua angkat itu penting.
Jika sudah tumbuh besar maka dididik juga dengan baik, seperti dimasukkan ke Pesantren.
Itu juga bermanfaat menjaga kedekatan anak angkat dengan orang tua. Selain dari ilmu agama akan dipelajari secara baik nantinya.
"Bapak yang rawat tadi sudah mulai waspada, tidak boleh melihat auratnya, tidak boleh melihat rambutnya," sambung Buya Yahya. (klw)
waallahualam
Load more