Buya Yahya menjelaskan isi dalam hadits tersebut bahwasanya kehidupan tidak kekal dan tujuan sesungguhnya mengacu pada akhirat.
"Allahumma la Aisya illa aisul akhirati fansiril Anshar Wal muhajirat 'Ya Allah tidak ada kehidupan sesungguhnya kecuali kehidupan akhirat'," jelasnya sambil mengutip isi haditsnya.
Pendakwah itu menjamin seseorang tidak selalu menyertakan dunia dan pengamalan sholawat Nabi hanya untuk kebutuhan di akhirat kelak.
"Malah dibalik supaya hati kita tidak kagum dengan gebyar dunia," imbuhnya.
Buya Yahya menegaskan kekeliruan cara dengan menyertakan dunia sebaiknya dihindari lantaran bukan berasal dari ajaran Nabi Muhammad SAW.
"Jadi malah ditancapkan di hati enggak begitu, nabi ditepis jangan sampai kebutuhan dunia masuk hati kita," tandasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more