tvOnenews.com - Shalat Taubat dan Tahajud mempunyai hukum pelaksanaannya bersifat sunnah.
Shalat Taubat dan Tahajud juga membawa keutamaan bagi umat Muslim yang mengamalkannya akan dihapuskan segala dosa.
Hal ini menunjukkan shalat Taubat dan Tahajud menjadi waktu yang tepat meminta hajat agar dosa-dosa selama diperbuat diampuni oleh Allah SWT.
Namun, masih banyak orang merasa heran terkait urutan waktu pelaksanaan shalat Taubat dan Tahajud.
Biasanya orang-orang mengerjakan shalat Taubat di waktu sepertiga malam, tepatnya pada pelaksanaan Tahajud.
Ilustrasi berdoa setelah shalat Taubat dan Tahajud di masjid. (Istockphoto)
Waktu tersebut menjadi momentum bagi umat Muslim agar diampuni oleh Allah SWT melalui shalat Taubat dan Tahajud.
tvOnenews.com melansir melalui tayangan channel YouTube Umar Bin Abdul Azis, Senin (23/9/2024), Ustaz Abdul Somad mendapat sebuah pertanyaan tentang pelaksanaan shalat Taubat dan Tahajud.
Mulanya salah satu jemaahnya bertanya terkait shalat Taubat didengar oleh dirinya melalui beberapa pendapat dikerjakan sebelum dan setelah Tahajud.
Hal itu membuat jemaahnya merasa bingung karena ingin sekali bertaubat melalui kedua pelaksanaan shalat sunnahh tersebut.
Ustaz Abdul Somad mendukung bahwa shalat Taubat sebagai waktu yang tepat bagi umat Muslim untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.
Ustaz Abdul Somad juga menambahkan shalat Tahajud juga ibadah sunnah yang mustajab untuk bertaubat kepada-Nya.
Dari Surah An-Nur Ayat 31 menjadi dalil Al-Quran agar umat Muslim dianjurkan bertaubat untuk menghapus dosa-dosanya, Allah SWT berfirman:
وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Artinya: "Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung." (QS. An-Nur, 24:31)
Penceramah asal Sumatera itu pun menjawab terkait urutannya bahwa shalat Taubat bisa dikerjakan sebelum Tahajud.
Menurutnya, shalat Taubat tidak mempunyai waktu khusus dalam melaksanakannya dan bisa dikerjakan kapan pun.
Namun, ia menegaskan seseorang harus mengikuti aturan dan syarat tertentu terkait melaksanakan shalat Taubat sebelum Tahajud.
Pendakwah berfokus pada bidang fiqih dan ilmu hadits itu merincikan syarat pertama mengharuskan mandi terlebih dahulu.
Ia menganjurkan seseorang mandi sebagaimana untuk menyucikan diri saat bertaubat melalui ibadah sunnah malam.
"Mantap, nanti malam begitu bangun, mandi, bagus mandi malam itu," sarannya.
Namun, Ustaz Abdul Somad mengimbau bahwa waktu Tahajud sampai menjelang adzan Subuh menjadi momen yang tepat untuk mandi.
"Katanya mandi malam rematik? Dari habis Maghrib ke jam satu itu bisa rematik, tapi dari jam satu ke Subuh bagus terapi mandi malam, segar, sehat," terangnya.
Lanjut, ia menyarankan seseorang hendak bertaubat setelah mandi bisa memakai wangi-wangian menggunakan parfum non-alkohol.
"Habis mandi bersih semua, lalu ambil parfum non-alkohol usap ke tangan sampai leher," jelasnya.
Ia menyampaikan wangi-wangian dianjurkan untuk dipakai agar seseorang didekati oleh malaikat pemberi rahmat.
"Malaikat rahmat suka mendekati orang yang harum-harum, turun dia mendekati," imbuhnya.
Kini, Ustaz Abdul Somad merincikan urutan pelaksanaan shalat sunnah malam yang benar agar tidak keliru.
Pendakwah usia 47 tahun itu menyebutkan bahwa shalat Wudhu sebagai ibadah sunnah pertama yang harus dikerjakan seseorang di waktu sepertiga malam.
Ia menegaskan seseorang langsung mengerjakan shalat Taubat setelah melaksanakan sunnah Wudhu.
Urutan ketiga meliputi shalat sunnah Hajat setelah mengerjakan shalat Taubat.
Ustaz Abdul Somad menyatakan setelah seseorang menunaikan ketiga ibadah sunnah tersebut maka giliran mengerjakan shalat Tahajud.
Meski demikian, ia mengimbau agar seseorang tidak perlu kembali mengerjakan shalat sunnah Witir.
Ia mengatakan hal tersebut apabila shalat Witir telah dikerjakan setelah Isya sebagai ibadah penutup dalam sehari.
"Jangan Witir lagi karena udah Witir di masjid tak boleh dua kali witir dalam semalam," tuturnya.
Lanjut, Ustaz Abdul Somad juga membagikan aturan bacaan surat pendek yang diamalkan dalam seluruh shalat sunnah malam tersebut.
Ia mengambil contoh orang-orang yang baru menghafal dan selalu mengamalkan Surah Trikul di antaranya Al-Ikhlas, An-Nas, serta Al-Falaq.
Ia merincikan pembagian dalam pengamalan surah pendek tersebut agar dibaca secara merata dan tidak dilakukan berulang kali.
Ustaz Abdul Somad menyarankan Surah Al-Asr dibaca pada rakaat pertama shalat Wudhu dan Surah Al-Ikhlas di rakaat keduanya.
"Kalau begitu begini settingnya, shalat sunnah Wudhu wal asri dulu, ayat kedua qulhuwallahu," jelasnya.
Ia menyebutkan rakaat pertama shalat Taubat membaca Surah Al-Kafirun dan rakaat keduanya, yakni Surah Al-Ikhlas.
"Shalat sunnah Taubatnya rakaat pertama qulya, rakaat kedua qulhu," bebernya.
Ia mengatakan rakaat pertama shalat Hajat menggunakan Surah Al-Kautsar dan rakaat keduanya membaca Surah Al-Ikhlas.
"Shalat sunnah Hajatnya nanti inna a'thoina, habis itu qulhuwallahu rakaat kedua," tukasnya.
Ustaz Abdul Somad menganjurkan saat seseorang menunaikan shalat Tahajud bisa membagi rata bacaan surah pendek di atas.
Ia menyatakan agar bacaan surah pendek pada pelaksanaan Tahajud berwarna dan tidak ada yang diamalkan dua kali.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more