tvOnenews.com - Tahiyat akhir adalah bagian penting dari salat yang melibatkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Salah satu pertanyaan yang kerap muncul di kalangan umat Islam adalah apakah harus menggunakan kata “Sayyidina” ketika membaca tahiyat akhir dalam salat.
Ustaz Adi Hidayat, dalam beberapa kesempatan yang dilansir dari YouTube Al-Majelis memberikan penjelasan mengenai hal ini.
Mulanya, Ustaz Adi Hidayat mengisahkan sebuah peristiwa yang diriwayatkan dalam hadits, di mana seorang laki-laki datang ke masjid dan melaksanakan salat.
Namun Nabi Muhammad SAW menegur salatnya.
“Ada seorang laki-laki masuk ke dalam masjid dan salat, kemudian orang itu datang dan memberi salam kepada Nabi SAW,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Setelah laki-laki itu menyelesaikan salatnya, dia mendatangi Rasulullah SAW dan memberikan salam.
Rasulullah SAW menjawab salam tersebut namun memberikan sebuah nasihat.
“Lalu Nabi SAW menjawab salamnya kemudian bersabda: ‘Kembali dan ulangilah salatmu, karena kamu belum salat!’” lanjut Ustaz Adi Hidayat.
Ini menunjukkan bahwa cara melaksanakan salat, termasuk tata cara membaca shalawat, sangat penting untuk diperhatikan.
Hal ini sesuai dengan praktik yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan dilakukan oleh para sahabatnya.
"Setiap kalimat shalawat yang disampaikan kepada Nabi terutama dalam salat, itu tidak pernah menggunakan kata Sayyidina," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Dalam penjelasannya, Ustaz Adi Hidayat menyebutkan bahwa Rasulullah SAW sendiri tidak menggunakan kata “Sayyidina” dalam setiap bacaan shalawat yang disampaikan saat beliau salat.
Salah satu dasar dari penjelasan ini diperkuat dengan kisah seorang laki-laki yang datang kepada Rasulullah SAW di masjid.
Melalui kisah tersebut, Ustaz Adi Hidayat menekankan bahwa Rasulullah SAW tidak menggunakan tambahan seperti “Sayyidina” dalam bacaan salatnya.
Apa yang diajarkan oleh Nabi kepada umatnya adalah cara yang paling benar dan sempurna dalam melaksanakan salat.
Ustaz Adi Hidayat menyarankan untuk mengikuti tuntunan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam bacaan shalawat di dalam salat.
“Dan salatnya Nabi tidak pernah menggunakan kata Sayyidina dalam salatnya," terang Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa meskipun penggunaan kata “Sayyidina” merupakan bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, penambahan tersebut tidak sesuai dengan yang diajarkan Nabi dalam konteks salat.
Oleh karena itu, beliau menyarankan agar dalam salat kita cukup mengucapkan “Allahumma sholli 'ala Muhammad” tanpa penambahan “Sayyidina.”
Namun demikian, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa penggunaan kata “Sayyidina” di luar konteks salat tetap diperbolehkan.
“Meski begitu, menurut penjelasan Ustaz Adi Hidayat, penggunaan kata sayyidina diluar salat masih diperbolehkan,” ujarnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, menambahkan kata “Sayyidina” sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW sangat dianjurkan, terutama saat bershalawat atau menyebut nama beliau.
Namun dalam pelaksanaan salat, Ustaz Adi Hidayat lebih menyarankan agar umat Muslim mengikuti bacaan yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW tanpa tambahan apa pun.
"Maka saya pribadi mencukupkan pada kalimat Allahumma sholli ala Muhammad dan itu menurut saya lebih kuat karena salat itu mengacu pada kaidah. Ikuti apa yang diajarkan oleh Nabi," pungkasnya.
Dari penjelasan Ustaz Adi Hidayat, dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan salat, terutama ketika membaca tahiyat akhir, sebaiknya mengikuti apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Tidak ada keharusan atau anjuran untuk menambahkan kata “Sayyidina” dalam bacaan tahiyat akhir.
Meski demikian, penggunaan kata “Sayyidina” di luar salat tetap diperbolehkan sebagai bentuk penghormatan. (adk)
Load more