Ia menyatakan hal tersebut bagian rezeki yang selalu bisa kita merasakannya setiap waktu.
Ia menyinggung harta hanya berupa rezeki ketika banyak orang mendapat ujian tidak pernah kaya raya.
Menurutnya, kenikmatan lainnya yang selalu dirasakan ternyata tidak pernah disyukuri mereka ketika mengeluh.
Buya Yahya menegaskan kenikmatan tersebut bagian rezeki yang diberikan oeh-Nya lantaran Allah SWT sudah menetapkan keberkahan mereka di Lauhul Mahfuz.
Hal ini berdasarkan dalil Al-Quran dari Surah Hud Ayat 6 terkait ketetapan rezeki sudah diatur dalam Lauhul Mahfuz, Allah SWT berfirman:
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
Artinya: "Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhulmahfuz)." (QS. Hud, 11:6)
Maka, Buya Yahya menyarankan agar pandangan rezeki hanya tentang harta harus diubah karena Allah memberikan berbagai kenikmatan luar biasa.
Load more