Jakarta, tvOnenews.com-- Pendakwah Indonesia, Buya Yahya menjelaskan saat seseorang punya niat mau belajar shalat tahajud itu sangatlah baik.
Minusnya secara umum, memungkinkan hanya suka kesiangan. Sebab shalat tahajud masuk golongan ibadah sunnah, yang memang memiliki tantangan, yaitu melawan rasa ngantuk.
Ibadah sunnah seperti shalat tahajud, kata Buya Yahya memiliki keistimewaan tersendiri. Bila dijalankan bisa membantu menyempurnakan ibadah, dan bantu meraih kesuksesan.
Lantas, muncul pertanyaan, kalau bangunnya mepet waktu subuh, apakah masih boleh shalat tahajud?.
Hal ini akan dijawab Buya Yahya dalam ceramahnya dalam YouTube Al-Bahjah tv, dikutip Kamis (26/9/2024). Ia menjelaskan tahajud yakni ibadah tengah malam.
Shalat tahajud dilakukan setelah tidur malam. Meskipun tidak wajib, istimewanya bisa disesuaikan kebutuhan.
dok.tangkapan layar YouTube
Sebagaimana umumnya, pada seseorang yang hobi begadang, memungkinkan seseorang bangun siang atau mepet waktu subuh.
"Waktu tahajud adalah waktu salat yang dilakukan tengah malam kita sudah menikmati tidur malam. Tahajud itu dari posisi nyaman menjadi bangun itu namanya tahajud," kata Buya Yahya.
"Makanya berat, karena enaknya tidur hangatnya selimut empuknya badan harus bangun menyentuh air yang dingin hebat," sambungnya.
dok.ilustrasi shalat
Dengan begitu, pastikan sudah tidur sebelum shalat tahajud.
Buya menilai, tahajud dan witir merupakan paket komplit.
Sementara waktunya, shalat tahajud bisa disesuaikan, agar lebih afdhol ibadah bisa di waktu tengah malam.
Sekalipun dalam kondisi mengantuk berat, diusahakan.
Lebih lanjut, Buya Yahya tegaskan selama belum masuk shalat subuh maka tetap diperbolehkan.
Artinya, meski kurang 10 menit pun mau masuk waktu subuh. Anda masih diperbolehkan lakukan shalat tahajud, selama adzan shalat subuh belum berkumandang.
"Baik waktunya tahajud sekaligus witir, maka jangan lupa kalau tahajud harus ada witirnya sekalian," ucap Buya Yahya.
"Kalau anda bangun tidur malam dan lalu shalat. Artinya dari tidur menjadi sholat biarpun itu adalah shalat badiyah Isya yang belum Anda lakukan, jadi tahajud buat Anda," sambungnya.
"Sementara waktu tahajud adalah selagi belum masuk waktu subuh, maka anda boleh melakukan witir juga. Selagi masuk waktu subuh, maka sudah tidak ada lagi waktu witir maupun tahajud, ini adalah masalah waktu, tahajud itu bukan Witir tapi tahajud bukanlah witir, makanya tahajud sekaligus shalat witir sangat dianjurkan," terang Buya.
Sebagaimana dalam hadist berikut, disebutkan shalat tahajud dilakukan setelah tidur, dilansir dalam laman Kementerian Agama,
قَوْلُهُ: (بَعْدَ نَوْمٍ) وَلَوْ يَسِيرًا، وَلَوْ كَانَ النَّوْمُ قَبْلَ فِعْلِ الْعِشَاءِ، لَكِنْ لَا بُدَّ أَنْ يَكُونَ التَّهَجُّدُ بَعْدَ فِعْلِ الْعِشَاءِ، حَتَّى يُسَمَّى بِذَلِكَ وَهَذَا هُوَ الْمُعْتَمَدُ
“Penjelasan kalimat [setelah tidur] : walaupun tidur sebentar dan tidurnya dilakukan sebelum shalat Isya, tapi shalat tahajud tetap dilakukan setelah shalat Isya. Oleh sebab itu shalat ini disebut shalat tahajud (tahajud: tidur di waktu malam) dan inilah pendapat yang mu’tamad [kuat]. (Sulaiman Ibn Muhamad ibn Umar Al-Bujairomi, Hasyiyatul Bujairomi ala Syarhil Minhaj, [Mesir, Mustafa al-Babi al-Halabi: 1345 H] juz 1, halaman 286).(klw)
waallahualam
Load more