قَالُوْا رَبَّنَآ اَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَاَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوْبِنَا فَهَلْ اِلٰى خُرُوْجٍ مِّنْ سَبِيْلٍ
Artinya: Mereka menjawab, "Wahai Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka, adakah jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?." (QS. Gafir, 40:11)
Namun, kini manusia telah mendapat keselimutan dari berbagai yang disediakan di dunia baik merasakan kebutuhan, berinteraksi dengan manusia, melakukan peranan masing-masing menjadikan kesadaran akan akhirat menipis.
Tak hanya itu, sudah banyak yang tidak mempercayai akan adanya akhirat menjadikan mereka berdusta terkait fakta masa depan di akhirat kelak.
Surah Taha Ayat 105-107 menjadi dalil Al-Quran terkait renungan kehidupan dunia akan menghadapi masa di tempat padang Mahsyar, Allajh SWT berfirman:
وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْجِبَالِ فَقُلْ يَنْسِفُهَا رَبِّيْ نَسْفًا ۙ, فَيَذَرُهَا قَاعًا صَفْصَفًا ۙ, لَّا تَرٰى فِيْهَا عِوَجًا وَّلَآ اَمْتًا ۗ
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang gunung-gunung, maka katakanlah, “Tuhanku akan menghancurkannya (pada hari Kiamat) sehancur-hancurnya, kemudian Dia akan menjadikan (bekas gunung-gunung) itu dataran yang (terhampar) rata. Engkau tidak akan melihat lagi dataran rendah dan dataran tinggi di sana." (QS. Taha, 20:105-107)
Dari salah satu hadits riwayat Imam Al-Bukhari menjelaskan gambaran di Padang Mahsyar, Rasulullah SAW bersabda:
يُحْشَرُ الناسُ يومَ القيامةِ على أرضٍ بيضاءَ عَفْرَاءَ ، كقُرْصَةِ النَّقِيِّ ، ليس فيها مَعْلَمٌ لِأَحَدٍ
Artinya: "Pada hari kiamat manusia dikumpulkan di suatu tanah lapang yang berwarna putih kemerahan. Seperti gandum yang bersih. Tidak ada tanda apapun di sana." (HR. Bukhari Nomor 6521)
Dari tiupan kedua melalui terompet sangkakala akan menggambarkan manusia dibangkitkan kembali dijelaskan dalam Surah Az-Zumar Ayat 68, Allah SWT berfirman:
Load more