وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ
Artinya: "Sangkakala pun ditiup sehingga matilah semua (makhluk) yang (ada) di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ia ditiup sekali lagi. Seketika itu, mereka bangun (dari kuburnya dan) menunggu (keputusan Allah)." (QS. Az-Zumar, 39:68)
Dari ayat tersebut, khatib ingin menggambarkan bahwa manusia akan berada dalam kondisi tanpa alas kaki saat dikumpulkan di Padang Mahsyar.
Kemudian, manusia juga dalam belum dikhitan dan tidak menggunakan sehelai pakaian satu pun.
Matahari juga berjarak hanya satu mil sebagai kondisi di Padang Mahsyar daripada saat ini memiliki jarak jutaan meter dengan bumi.
Kaum muslimin rahimahumullah
Allah SWT akan membangkitkan manusia dengan cara bentuk berbagai kondisi disesuaikan dengan jumlah amal dan amal terakhir mereka selama menjalani kehidupan di dunia.
Misalnya kondisi mereka berbeda-beda apabila dalam keadaan mati syahid maka darahnya berbau harum, wafat ketika haji akan bertalbiyah.
Kemudian, kondisi bagi mereka yang mati dalam maksiat maka akan dibangkitkan oleh-Nya dengan keadaan terakhir mereka di dunia.
Dari dalil Al-Quran melalui Surah Maryam Ayat 86 menjelaskan orang bermaksiat akan digiring ke neraka Jahannam, Allah SWT berfirman:
وَنَسُوْقُ الْمُجْرِمِيْنَ اِلٰى جَهَنَّمَ وِرْدًا ۘ
Load more