tvOnenews.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong tengah memfokuskan persiapan timnya untuk merebut kemenangan dalam laga ketiga.
Shin Tae-yong berhasil membuat Timnas Indonesia menorehkan poin sebanyak dua poin pada dua laga pertama.
Timnas Indonesia berada di bawah asuhan Shin Tae-yong berhasil menahan imbang Arab Saudi pada laga pertama Grup C putaran ketiga.
Pertandingan Timnas Indonesia kontra Arab Saudi telah digelar di Stadion King Abdullah Sports City, Jumat (6/9/2024), dini hari WIB.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong diangkat oleh para pemain Garuda. (FIFA)
Skuad asuhan Shin Tae-yong berhasil merebut satu poin atas Arab Saudi dengan skor 1-1 melalui sepakan gol pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen.
Kala itu Ragnar Oratmangoen mencetak gol ke gawang Arab Saudi pada menit ke-19.
Shin Tae-yong tidak banyak berbicara saat Timnas Indonesia ditahan imbang oleh Australia dengan skor 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Namun, Shin Tae-yong terus mendapat dukungan dari masyarakat Indonesia khususnya pecinta sepak bola Tanah Air.
Hal ini mengingat skuad asuhan Shin Tae-yong dianggap sangat membahayakan didominasi oleh beberapa pemain naturalisasi dan lokal yang berkualitas.
Kesuksesan Shin Tae-yong berhasil membawa Timnas Indonesia untuk berlaga di putaran ketiga tidak terlepas dari soal urusan agama dan budaya.
Shin Tae-yong pernah berbicara kepada Media Korea Selatan, Sports Kyunghyang mengenai aspek kultur agama dan budaya menjadi sorotan penting baginya selama melatih Garuda.
Dikutip tvOnenews.com melalui media Korea Selatan, Sports Kyunghyang Shinmun, Jumat (27/9/2024), Shin Tae-yong menganggap aspek agama dan budaya sangat melekat dengan masyarakat Indonesia.
Terutama bagi para pemain Timnas Indonesia mendominasi memiliki kepercayaan agama Islam yang sangat kental.
Pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu juga mengakui masyarakat Indonesia menempatkan agama sebagai aspek penting untuk menjalani kehidupan mereka.
Ia pun membandingkan kultur agama dan budaya bagi masyarakat Korea Selatan tidak terlalu melekat daripada masyarakat Indonesia.
Pelatih usia 53 tahun itu juga telah mendapat informasi sebelum melatih Garuda bahwa penduduk Indonesia rata-rata penganut agama Islam sekitar 70-80 persen.
Hal itu membuat dirinya mengakui tidak ingin banyak berbicara soal agama terutama menekankan kepada para pemainnya.
Meski ia memperdulikan agama sebanyak satu persen bisa diliat dari kegiatan para pemain Garuda beragama Islam mendapat kesempatan umrah.
Ia memerintahkan pemain lokal dan satu naturalisasi, Ragnar Oratmangoen yang menganut agama Islam menyempatkan ibadah umrah di Tanah Suci.
Kegiatan belasan pemain Timnas Indonesia beribadah umrah sebelum Garuda melawan Arab Saudi di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dari situlah Shin Tae-yong tidak bisa menggabungkan agama bersanding dengan sepak bola.
Ia juga mencegah para pemain hanya demi kariernya bermain sepak bola harus meninggalkan kegiatan ibadahnya masing-masing.
Ia menyampaikan hal tersebut dari tolak ukur pemain penganut agama Islam tidak bisa meninggalkan ibadah shalat mereka.
Menurutnya, kegiatan ibadah terkhusus agama Islam sudah mutlak dan tidak dapat diubah agar disesuaikan dengan jadwal pertandingan Timnas Indonesia di setiap ajang kompetisi.
Terutama kegiatan ibadah shalat Jumat mengharuskan dirinya menghindari skuad Timnas Indonesia berfokus pada sepak bola di hari Jumat.
Ia menyampaikan pengakuannya saat dirinya berbicara ketika mendengar adzan maka sesi latihan berhenti selama 1-2 menit.
Shin Tae-yong mengedepankan toleransi agama ketika dirinya mendapat pengalaman saat menjadi asisten pelatih Timnas Korea Selatan yang dipimpin oleh pelatih asal Jerman, Uli Stielike.
Kala itu ia menjadi asisten pelatih Uli Stielike di Korea Selatan sejak 2014-2017.
Ia menceritakan kepada Media Korea Selatan tersebut bahwa budaya agamanya tidak pernah diperhatikan oleh Uli Stielike.
Hal ini membuat dirinya kesal dan mengambil alih pelatih kepala Korea Selatan dari Uli Stielike.
"Saya sangat sedih saat itu sehingga saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya tidak akan pernah melakukan itu jika saya ingin menjadi pelatih di negara lain," kata Shin Tae-yong.
Sebelumnya, wonderkid Timnas Indonesia, Witan Sulaeman berbicara bahwa Shin Tae-yong punya toleransi agama yang sangat tinggi.
Witan Sulaeman memaparkan sang pelatih sampai rela menemui ustaz untuk belajar mendalami agama dan budaya Indonesia.
"Sangat bagus dia (Shin Tae-yong) toleransinya, karena waktu dia sebelum pegang Timnas Indonesia juga, katanya dia bertanya dulu sama orang yang kayak ustaz begitu," ungkap Witan Sulaeman.
"Terus tanya bagaimana tentang kultur agama-agama, kayak agama Islam," sambung Witan.
"Dia bertanya tentang itu sebelum tanda tangan kontrak di Indonesia, katanya seperti itu," tukasnya.
(hap)
Load more