Lanjut, pendakwah karismatik kelahiran Blitar itu menuturkan sikap permintaan maaf orang tua tidak selalu diartikan anak semakin sombong.
Ia memahami anak yang baru saja mendapat perlakuan kasar tidak perlu minta maaf dan hal tersebut harus dilakukan orang tuanya.
"Meminta maaf kepada anak harus peka dan waspada. Harus ada saatnya, kapan seorang orang tua harus meminta maaf," tuturnya.
Menurut Buya Yahya, anak mendapat pendidikan yang mukadimah dari orang tua saat menyampaikan permintaan maafnya.
"Misalnya anaknya melakukan kesalahan 'Mohon maaf sayang, Masyaallah, Abah selama ini sudah berusaha mendidik kamu, akan tetapi kelemahan Abah sehingga tidak sempurna dalam mendidik kamu, maka sebetulnya kesalahan yang terjadi kepada kamu tidak lepas dari unsur kesalahan Abah, maafkan abah yah nak dan mari kita berbenah sama-sama dan jangan kamu ulangi lagi'," jelas Buya Yahya.
Pendakwah nama asli KH Yahya Zainul Ma'arif itu menyampaikan permintaan maaf yang dilakukan seperti contoh di atas bisa memberikan arahan dalam menambah pendidikan kepada anak.
Sebaliknya, ia menyayangkan masih banyak orang tua bersikeras mempertahankan kewibawaannya membuat anak mereka tetap salah.
Load more