Pria kelahiran dari Montevideo, Uruguay itu menuturkan ketika dirinya mualaf belum mengabarkan keluarganya di negara asalnya.
Menurutnya, hal tersebut didasari dengan keyakinan dari dirinya sendiri menjadi alasan belum sempat menghubungi keluarga tinggal di Uruguay.
"Saya tidak berpikir dua kali untuk berpindah keyakinan. Saya pun tidak meminta saran kepada siapa pun," terangnya.
"Termasuk saya tidak menghubungi keluarga karena memang datang dari diri saya sendiri," sambungnya.
Lanjut, penyerang usia 48 tahun itu menyampaikan alasan dirinya sukses dan dianggap sebagai pemain tersubur terletak pada persoalan ibadahnya.
Ia berpendapat bahwa dirinya tidak pernah meninggalkan shalat lima waktu semasa menjadi mualaf.
Ia menyoroti salah satu ayat suci Al-Quran melalui Surah Al-Baqarah Ayat 45 bahwa shalat sangat berat dikerjakan sepenuhnya.
Load more