Hal ini mengingatkan keduanya meliputi berbagai kegiatan di antaranya mengisi banyak amalan mengandung pahala, membaca Surat Yasin, Surat Al Fatihah dan sebagainya.
Ia menyatakan ulama internasional yang memberikan verifikasi terkait tahlilan bernama Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dan Ibnu Taimiyah.
"Yang membolehkan hadiah Yasin, Fatihah, Tahlil ke mayit itu adalah orang sekaliber Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayyim," ungkap Gus Baha.
Pendakwah usia 54 tahun itu menyoroti berbagai pihak yang menganggap tahlilan adalah salah satu tradisi lokal sebagai kegiatan ibadah umat Muslim.
Menurutnya, kedua nama ulama berbasis internasional tersebut menjadi pembuktian bahwa tahlilan sudah ada dalam lingkup yang luas.
Ia berpendapat kebanyakan orang yang menyebutkan tahlilan tradisi lokal karena kurangnya literasi.
"Tapi karena kita tidak baca seakan-akan mereka anggap tahlilan itu hanya tradisi lokal, yang tidak diterima, tidak disetujui ulama kelas internasional," jelasnya.
Load more