LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Dok. Saat Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas Beserta Jajarannya Konferensi Pers di Asrama Haji Pondok Gede, Bekasi
Sumber :
  • Dok. Media Center Haji 2024

Tanggapan Kemenag Soal Lima Rekomendasi Pansus Angket Haji: Kami Hormati dan Apresiasi

Juru Bicara Kementerian Agama (Kemenag) Sunanto mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi rekomendasi yang diberikan oleh Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji DPR.

Selasa, 1 Oktober 2024 - 08:38 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Juru Bicara (Jubir) Kementerian Agama (Kemenag) Sunanto mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi rekomendasi yang diberikan oleh Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji DPR.

“Saya melihat rekomendasi Pansus intinya adalah revisi regulasi untuk perbaikan. Ini tentu kita hormati dan apresiasi,” ujar Sunanto sebagaimana keterangan yang diterima tvOnenews.com di Jakarta, Selasa (1/10/2024).

Hal itu dinyatakan oleh Cak Nanto, panggilan akrabnya usai Ketua Pansus Angket Haji, Nusron Wahid membacakan lima rekomendasi dalam sidang Paripurna DPR ke-8 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025 di Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2024).

Mengenai rekomendasi pertama Pansus yang mengatakan dibutuhkan revisi terhadap UU No 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah dan UU No 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji dengan mempertimbangkan kondisi kekinian yang terjadi dalam regulasi dan model pelaksanaan ibadah haji yang ada di Arab Saudi, Cak Nanto mengatakan bahwa sedari awal Kemenag memang sudah memintanya.

“Utamanya Undang-undang No 8 Tahun 2019. Sebab, sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan ibadah haji reguler, Kemenag merasakan betul kebutuhan akan revisi regulasi, terlebih melihat dinamika kebijakan penyelenggaraan haji di Arab Saudi,” tegas Cak Nanto.

Baca Juga :


Suasana di Masjidil Haram saat Musim Haji 2024 (Sumber: Dok. Media Center Haji)

Cak Nanto kemudian mencontohkan, Arab Saudi sejak 2023 mengumumkan kuota haji lebih awal dari biasanya. 

Sementara pada saat yang sama, Kementerian Arab Saudi menerbitkan jadwal tahapan persiapan penyelenggaraan ibadah haji berdasarkan kalender hijriah. 

Sedangkan proses pengelolaan program dan anggaran pemerintah Indonesia masih menggunakan kalender masehi.

“Maka dalam hal tertentu, ada momen yang menuntut penyelenggara mengambil kebijakan lebih cepat dan melakukan persiapan lebih awal. Hal seperti ini belum terakomodir dalam regulasi,” jelas Cak Nanto.

Kemudian contoh lainnya, Cak Nanto menyinggung mengenai pembiayaan bagi jemaah penggabungan mahram atau pendamping. 

Menurutnya, regulasi saat ini tidak membedakan biaya yang harus dibayar jemaah yang ikut penggabungan mahram, meski masa tunggu mereka lebih singkat dari jamaah yang masuk kuota.

Maka dengan begitu, masa antrean jemaah yang berangkat dengan penggabungan mahram dan pendamping, secara regulasi paling lama lima tahun. 

Namun pembiayaan jemaah itu disamakan dengan jemaah yang sudah menunggu dalam waktu yang lebih lama, bisa 12 sampai 13 tahun. 

“Hal semacam ini perlu direspons dalam perbaikan regulasi. Saat ini kemenag terus melakukan harmonisasi regulasi,” ujar Cak Nanto.

Kemudian rekomendasi kedua dari Pansus Angket Haji DPR adalah diperlukan sistem yang lebih terbuka dan akuntabel dalam penetapan kuota haji, terutama dalam ibadah haji khusus, termasuk pengalokasian kuota tambahan. 

Setiap keputusan yang diambil dikatakan DPR harus didasarkan pada peraturan yang jelas dan diinformasikan secara terbuka kepada publik.

Mengenai hal ini, Cak Nanto mengatakan bahwa sistem penetapan kuota selama ini bersifat terbuka dan mengacu pada Undang-Undang No 8 tahun 2019, khususnya Pasal 8 dan Pasal 9. 

“Penetapan kuota haji memang wewenang atribusi yang diberikan undang-undang kepada Menteri Agama (Menag),” ujarnya. 

“Pasal 64 juga jelas bahwa alokasi kuota haji khusus sebesar 8 persen itu dari Kuota Haji Indonesia yang itu adalah kuota pokok, bukan kuota tambahan,” lanjutnya.

Cak Nanto kemudian mengatakan, dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji, Indonesia setidaknya tiga kali menerima kuota tambahan. 

Adapun praktik pembagiannya pada tiap tahun tidak pernah sama. 

Misalnya tahun 2019, Indonesia mendapat 10.000 kuota tambahan dan itu seluruhnya diberikan untuk jemaah haji reguler. 

“Pada tahun 2022, Indonesia mendapat kuota 100.051, dibagi 92.825 untuk haji reguler dan 7.226 untuk haji khusus,” katanya. 

“Prosentase kuota haji khusus hanya 7,2 persen tidak sampai 8 persen Kemenag waktu itu akan digugat PIHK. Tapi memang keputusan dari Arab Saudinya pembagiannya sudah seperti itu,” lanjut Cak Nanto.

Kemudian pada 2023, Indonesia mendapat 8.000 kuota tambahan dimana sebanyak 92 persen untuk jemaah haji reguler dan 8 persen untuk jemaah haji khusus. 

Sementara pada 2024, Indonesia mendapat kuota tambahan yang signifikan yakni sebesar 20.000 dimana kuota itu dibagi rata untuk haji reguler dan haji khusus.

“Kemenag tentu melakukan berbagai kajian untuk menjadi bahan pertimbangan dalam alokasi kuota tambahan,” tuturnya. 

Cak Nanto juga memastikan Kemenag memperbaiki prosedur dan mekanisme pengisian kuota serta memperkuat transparansi dalam menyampaikan informasi ke publik yang lebih luas.

“Misalnya, kuota dasar dan kuota tambahan diumumkan secara terbuka kepada publik melalui kanal-kanal berita resmi Kemenag,” ujarnya.

Sementara untuk rekomendasi ketiga dimana Pansus merekomendasikan, hendaknya dalam pelaksanaan mendatang, peran negara dalam fungsi kontrol terhadap penyelenggaraan ibadah haji khusus, harus lebih diperkuat dan dioptimalkan, Cak Nanto mengatakan bahwa itu sejalan dengan semangat Kemenag untuk melakukan penguatan pengawasan.

“Kita sudah melakukan beberapa hal, terutama untuk penyelenggaraan umrah,” jelasnya. 

“Kita sudah bentuk satgas pengawasan umrah. Ke depan ini bisa diperluas termasuk pada satgas pengawasan haji khusus,”  lanjut Cak Nanto.

Sedangkan tanggapan Cak Nanto mengenai rekomendasi keempat yang dimana panitia angket mendorong penguatan peran lembaga pengawasan internal pemerintah (seperti Inspektorat Jenderal Kemenag dan BPKP) agar lebih detail dan kuat dalam mengawasi penyelenggaraan haji, Cak Nanto mengatakan dalam proses penyelenggaraan ibadah haji, Kemenag sudah melibatkan berbagai pihak.

“Untuk pengawasan, mulai dari Itjen, BPK, DPR, dan DPD RI, serta kementerian dan lembaga lain sebagai pengawas internal dan eksternal,” tandasnya.

“Dalam hal tertentu, misalnya, dalam layanan akomodasi/hotel di Arab Saudi, klausul kontrak membuka peluang keterlibatan aparat penegak hukum Indonesia dalam penanganan tindak pidana korupsi," sambung Cak Nanto.

Cak Nanto juga mengatakan, Kemenag sedari awal juga telah memperkuat kerja sama dengan aparat penegak hukum.

“Hal ini untuk pencegahan dan mitigasi segala bentuk penyelewengan penyelenggaraan ibadah haji," ungkapnya.

Terakhir, rekomendasi kelima, Pansus mengharapkan pemerintah mendatang agar dalam mengisi posisi Menteri Agama RI dengan figur yang dianggap lebih cakap dan kompeten dalam mengkoordinir, mengatur, dan mengelola ibadah haji.

Mengenai hal ini, Cak Nanto menegaskan bahwa terkait menteri itu adalah hak prerogatif Presiden.

“Soal menteri, ini hak prerogatif Presiden. Termasuk penilaian kecakapan dan kompetensinya,” kata Cak Nanto. 

Namun Cak Nanto menjelaskan bahwa jika dilihat secara fakta, tiga tahun terakhir saat Kemenag di bawah kepemimpinan Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Men telah mencapai prestasi.

“Faktanya baik secara kuantitatif dan kualitatif, Kemenag dalam tiga tahun terakhir berhasil mencapai prestasi sangat memuaskan dalam pelayanan ibadah haji," ungkap Cak Nanto.

Ia juga mengatakan di era kepemimpinan Gus Men banyak capaian yang diraih Gus Men. 

Misalnya, Ditjen Bimas Islam mencatat, ada 1.364.937 catin (calon pengantin) yang memanfaatkan program nikah gratis di KUA. 

Hal ini kata Cak Nanto capaian ini tidak terlepas dari proses revitalisasi KUA yang selama ini dilakukan. 

Terdata, hingga saat ini, ada 1.206 KUA yang telah direvitalisasi. 

Kemudian kata Cak Nanto, sampai September 2024 sudah 255.989 bidang tanah wakaf yang telah mendapat sertifikat wakaf. 

Dengan aset wakaf yang aman, Kemenag berharap dapat meningkatkan produktivitasnya. 

Tak hanya itu, kata Cak Nanto, di era Gus Men, prestasi siswa madrasah dan perguruan tinggi keagamaan juga terus meningkat. 

Bahkan, ranking pertama perolehan medali Olimpiade Sains Nasional 2024 adalah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang.

MAN 2 mengalahkan semua sekolah yang ada di Indonesia.

Cak Nanto juga mengungkap bahwa sari 2021 hingga 2023, sebanyak 3.576 pesantren telah menerima manfaat dari Program Kemandirian Pesantren dalam berbagai bidang bisnis.

Adapun yang menerimanya antara lain 832 toko, warung minimarket dan koperasi, 169 usaha laundry, 56 pengelolaan bidang food and beverages, 34 bisnis digital printing, dan ratusan jenis usaha lainnya. 

Sementara anggaran yang telah digelontorkan pemerintah lebih dari Rp553 miliar telah terdistribusi pada ribuan lembaga pesantren pada seluruh provinsi di Indonesia.

Kemudian kata Cak Nanto, untuk bidang kehidupan keagamaan, Kemenag terus menghadirkan beragam layanan keagamaan secara digital dan inklusif untuk memudahkan akses umat. 

Terobosan itu antara lain ada Al-Quran braille dan isyarat, Dhammapada Braille, Alkitab Bahasa isyarat, dan Kitab Suci Upadesa (bagian dari Kitab Weda) isyarat.

"Selain itu, tugas dan fungsi Kemenag juga sudah dilaksanakan secara optimal,” ujarnya. 

“Indeks Kerukunan Umat Beragama mengalami peningkatan yang menjadi cerminan kualitas kerukunan dan toleransi umat beragama di Indonesia yang kian membaik,” katanya. 

Selain itu, indeks layanan KUA juga mengalami peningkatan.

“Hal ini menunjukkan pelayanan Kemenag kepada masyarakat semakin baik," tutupnya. (put)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Viral! Bocah Kritis Terlantar di RSUD Muaradua, Pemkab OKU Selatan Minta Maaf dan Siap Beri Sanksi

Viral! Bocah Kritis Terlantar di RSUD Muaradua, Pemkab OKU Selatan Minta Maaf dan Siap Beri Sanksi

Sebuah video yang viral di media sosial pada Senin dini hari (30/9/2024) menghebohkan warganet, memperlihatkan seorang pasien kritis terlantar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muaradua, OKU Selatan.
Viral Sertifikat Halal di Produk 'Tuak, Beer Wine', Ini Penjelasan dari BPJPH

Viral Sertifikat Halal di Produk 'Tuak, Beer Wine', Ini Penjelasan dari BPJPH

Viral video produk dengan nama "tuyul", "tuak", "beer", dan "wine" yang mendapat sertifikat halal. Ini penjelasan yang diberikan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag).
Respons Berkelas Suporter Asia Tenggara Setelah Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Resmi Jadi WNI hingga Siap Main untuk Timnas Indonesia

Respons Berkelas Suporter Asia Tenggara Setelah Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Resmi Jadi WNI hingga Siap Main untuk Timnas Indonesia

Suporter dari negara-negara Asia Tenggara memberikan reaksi yang beragam seusai Timnas Indonesia meresmikan Mees Hilgers dan Eliano Reijnders sebagai WNI.
Usai Ketahuan Pesat Sabu, Andrew Andika Sampaikan Permohonan Maaf

Usai Ketahuan Pesat Sabu, Andrew Andika Sampaikan Permohonan Maaf

Artis Andrew Andika menyampakan permohonan maaf usai terjerat kasus penyalagunaan narkoba bersama lima rekannya berinisial YF (26), AK (31), RZ (30), VA (30), dan BL (23).
Ungkap Bukti Penyebab Kematian Siswa SMP yang Dihukum Squat Jump, Polisi Bongkar Makam Korban

Ungkap Bukti Penyebab Kematian Siswa SMP yang Dihukum Squat Jump, Polisi Bongkar Makam Korban

Pembongkaran makam Rindu Syahputra Sinaga (14) disaksikan oleh orang tua korban Derma Br Padang dan masyarakat, setelah dugaan hukuman dilakukan oleh guru agama di sekolah SMP Negeri 1 STM Hilir Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Hashim Ungkap Prabowo Menunggu 2 Tahun untuk Bertemu Megawati

Hashim Ungkap Prabowo Menunggu 2 Tahun untuk Bertemu Megawati

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo buka suara terkait rencana pertemuan Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Trending
Shin Tae-yong Coret Justin Hubner dan Sandy Walsh Usai Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Resmi Dinaturalisasi Timnas Indonesia?

Shin Tae-yong Coret Justin Hubner dan Sandy Walsh Usai Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Resmi Dinaturalisasi Timnas Indonesia?

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, berpotensi mencoret Justin Hubner dan juga Sandy Walsh yang bisa digantikan oleh Mees Hilgers dan Eliano Reijnders.
Rafael Struick Akhirnya Blak-blakan Bongkar Perbedaan Mencolok Saat Bermain di Belanda dan Indonesia, Katanya...

Rafael Struick Akhirnya Blak-blakan Bongkar Perbedaan Mencolok Saat Bermain di Belanda dan Indonesia, Katanya...

Pengakuan jujur dari pemain Timnas Indonesia, Rafael Struick, tentang perbedaan yang ia rasakan selama ini saat bermain di Belanda dan Indonesia, ternyata...
Bahrain dan China Ketar-ketir, Tiga Pemain Timnas Indonesia Ini Saja Sudah Melebihi Nilai Pasaran Keseluruhan Skuad Mereka

Bahrain dan China Ketar-ketir, Tiga Pemain Timnas Indonesia Ini Saja Sudah Melebihi Nilai Pasaran Keseluruhan Skuad Mereka

Bahrain dan China patut ketar-ketir karena harga pasaran tiga pemain Timnas Indonesia sudah melebihi nilai keseluruhan skuad mereka, menurut Transfermarkt.
Media Malaysia Bandingkan Beda Nasib Timnas Indonesia U20 dengan Thailand, Sebut Skuad Indra Sjafri Itu...

Media Malaysia Bandingkan Beda Nasib Timnas Indonesia U20 dengan Thailand, Sebut Skuad Indra Sjafri Itu...

Begini kata media Malaysia soal Timnas Indonesia U20 asuhan Indra Sjafri, dibandingkan dengan Thailand yang juga sama-sama lolos ke Piala Asia U20 2025 nanti.
Demi Panggilan Belanda, Bek Kelas Eropa Ini Sampai Tolak Timnas Indonesia hingga Abaikan Belgia, Siapa Sangka Pilihannya Itu Malah Keliru Soalnya...

Demi Panggilan Belanda, Bek Kelas Eropa Ini Sampai Tolak Timnas Indonesia hingga Abaikan Belgia, Siapa Sangka Pilihannya Itu Malah Keliru Soalnya...

Pernah tolak ajakan Timnas Indonesia hingga tak pedulikan Belgia demi panggilan Belanda, bek Liga Inggris ini seolah membuktikan jika keputusannya itu keliru.
Jadi 'Ampas' Saat Diasuh Shin Tae-yong, Pemain Ini jadi 'Emas' di Tangan Indra Sjafri dan Bawa Timnas Indonesia Juara, Hingga Akhirnya...

Jadi 'Ampas' Saat Diasuh Shin Tae-yong, Pemain Ini jadi 'Emas' di Tangan Indra Sjafri dan Bawa Timnas Indonesia Juara, Hingga Akhirnya...

Pelatih Indra Sjafri terkenal sebagai salah satu pelatih Timnas Indonesia yang kerap kali mengorbitkan pemain-pemain muda berbakat jadi seorang bintang sepak bola
Betapa Terkejutnya Pengamat Malaysia Melihat Mees Hilgers Gabung ke Timnas Indonesia, Singgung Hal Ini ...

Betapa Terkejutnya Pengamat Malaysia Melihat Mees Hilgers Gabung ke Timnas Indonesia, Singgung Hal Ini ...

Pengamat sepak bola Malaysia blak-blakan membicarakan Mees Hilgers, senjata baru timnas Indonesia itu disoroti performanya hingga singgung soal performa ini.
Selengkapnya