LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kisah Nabi Ismail
Sumber :
  • NU.or.id

Kisah Nabi Ismail dan Teladannya

Dari kisah Nabi Ismail banyak yang dapat diteladani, seperti ketaatan akan perintah Allah SWT, keikhlasan, berbakti serta patuhnya seorang anak kepada ayahnya

Sabtu, 29 Januari 2022 - 16:59 WIB

Kisah Nabi Ismail kerap dihubungkan dengan Hari Raya Idul Adha. Hal tersebut karena dalam kisah Nabi Ismail disebutkan bahwa suatu saat ayah Nabi Ismail yakni Nabi Ibrahim bermimpi bahwa dirinya diperintakan oleh Allah SWT untuk menyembelih putra kesayangannya. 

Nabi Ismail yang mendengar hal tersebut ikhlas untuk disembelih ayahnya. Namun ketika akan disembelih, Allah SWT mengganti Nabi Ismail dengan seekor lembu.

Kisah Nabi Ismail ini banyak memiliki pesan yang baik, karena memiliki nilai kepatuhan, keikhlasan serta keyakinan yang teguh pada ketetapan Allah SWT.

Kisah Nabi Ismail Saat Lahir

Nabi Ismail hidup pada sekitar 1911-1779 SM (Sebelum Masehi). Ia adalah Nabi dalam kepercayaan agama samawi. 
Nabi Ismail tinggal di Amaliq dan berdakwah untuk penduduk Al-Amaliq, bani Jurhum dan Qabilah Yaman. Nabi Ismail meninggal pada tahun 1779 SM di Makkah. Dalam Al Qur’an, Nama Nabi Ismail disebutkan sebanyak 12 kali. 

Baca Juga :

Nabi Ismail adalah anak dari Nabi Ibrahim dan istri keduanya yang bernama Siti Hajar. Istri pertama Nabi Ibrahim bernama Siti Sarah.

Dikisahkan, Nabi Ibrahim dan Siti Sarah menikah sudah puluhan tahun. Namun hingga usia lanjut, keduanya belum juga dikaruniai dengan seorang anak. Saat itu diriwayatkan, Nabi Ibrahim sudah menginjak usia 85 tahun.

Kemudian atas izin Siti Sarah, Nabi Ibrahim akhirnya menikahi Siti Hajar. Dikutip dari buku Zaujat al Ambiya, Siti Hajar pada awalnya merupakan dayang yang membantu Siti Sarah. Siti Hajar didatangkan dari Kan’an untuk menemani Nabi Ibrahim, dalam perjalanan panjang dari Mesir menuju Makkah.

Akhirnya, saat usia Nabi Ibrahim 86 tahun, lahirlah Nabi Ismail. Nabi Ibrahim menamai anaknya dengan Ismail, karena lahirnya putra pertamanya itu adalah buah dari doanya selama bertahun-tahun.

Menurut bahasa Ibrani, Isma berarti mendengar dan El berarti Allah, jadi Ismail adalah Dengarkan (doa kami wahai) Allah.

Setelah belasan tahun kemudian, diriwayatkan saat umurnya mencapai 100 tahun, melalui Siti Sarah, Allah SWT mengkaruniai Nabi Ibrahim dengan anak kedua, yakni Nabi Ishaq. 

Dari keturunan Nabi Ismail inilah nantinya akan lahir Nabi Muhammad SAW. Sementara dari dari keturunan Nabi Ishaq nantinya akan lahir 15 Nabi, salah satunya adalah Nabi Isa. Karena itulah Nabi Ibrahim akhirnya dijuluki bapaknya para Nabi.

Kisah Nabi Ismail dan Ibunya Ditingalkan di Makkah

Saat Siti Hajar melahirkan Nabi Ismail, Siti Sarah belum juga kunjung hamil sementara usianya semakin menua. 
Meski dirinya yang memberikan Siti Hajar kepada Nabi Ibrahim, namun sebagai seorang perempuan ia juga tak dapat menghilangkan rasa cemburu di hatinya. Siti Sarah akhirnya berjanji tidak akan mau tinggal bersama dengan Siti Hajar dan Nabi Ismail.

Kisah ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari. Dalam riwayatnya, Ibnu Abbas r.a. berkata:

“….. Dan sebagai lazimnya seorang isteri sebagai Siti Sarah merasa telah dikalahkan oleh Siti Hajar sebagai seorang dayangnya yang diberikan kepada Nabi Ibrahim a.s. Dan sejak itulah Siti Sarah merasakan bahwa Nabi Ibrahim a.s. lebih banyak mendekati Hajar karena merasa sangat gembira dengan puteranya yang tunggal dan pertama itu, hal ini yang menyebabkan permulaan ada keretakan dalam rumah tangga Nabi Ibrahim a.s. sehingga Siti Sarah merasa tidak tahan hati jika melihat Siti Hajar dan minta pada Nabi Ibrahim a.s. supaya menjauhkannya dari matanya dan menempatkannya di lain tempat.”

Imam Al Tsa’labi (ahli tafsir, 350-430 H) meriwayatkan, saat itu datanglah perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim agar membawa istri Siti Hajar, dan Nabi Ismail ke tanah Makkah.

Maka berangkatlah Nabi Ibrahim dengan membawa Siti Hajar dan Nabi Ismail yang masih bayi menuju Makkah dengan menggunakan seekor onta.

Dikisahkan, ketiganya akhirnya tiba di Makkah setelah berminggu-minggu perjalanan. Di tempat dimana Masjidil Haram sekarang berada, berhentilah unta Nabi Ibrahim dan kemudian ditinggalkanlah Siti Hajar dan Nabi Ismail  dengan hanya dibekali serantang makanan dan minuman. Sementara, di sekitar mereka tidak ada tumbuh-tumbuhan dan air mengalir.  

Siti Hajar pun mencoba memohon kepada Nabi Ibrahim, namun karena Nabi Ibrahim patuh pada perintah Allah SWT, Nabi Ibrahim tetap meninggalkan istri dan anak yang telah dinantinya selama puluhan tahun itu.

Nabi Ibrahim berkata kepada Siti Hajar :

“Bertawakkallah kepada Allah yang telah menentukan kehendak-Nya, percayalah kepada kekuasaan-Nya dan rahmat-Nya. Dialah yang memerintah aku membawa kamu ke sini dan Dialah yang akan melindungimu dan menyertaimu di tempat yang sunyi ini. Sesungguh kalau bukan perintah dan wahyunya, tidak sesekali aku tergamak (bimbang) meninggalkan kamu di sini seorang diri bersama puteraku yang sangat ku cintai ini. Percayalah wahai Hajar bahwa Allah Yang Maha Kuasa tidak akan melantarkan kamu berdua tanpa perlindungan-Nya. Rahmat dan barakah-Nya akan tetap turun di atas kamu untuk selamanya, insya-Allah.”

Setelah mendengar kata-kata itu, Siti Hajar melepaskan genggamannya dan Nabi Ibrahim akhirnya meninggalkan Makkah menuju kembali ke Palestina.

Selama perjalanannya, Nabi Ibrahim memohon kepada Allah untuk perlindungan, rahmat dan barakah serta kurniaan rezeki bagi Ismail dan Siti Hajar yang ia tinggalkan di tempat terasing itu. Kisah ini tercantum dalam Surat Ibrahim ayat 37.

“Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37)

Kisah Nabi Ismail dan Air Zamzam

Setelah Nabi Ibrahim pergi, lama kelamaan air susu Siti Hajar mengering akibat dirinya kurang asupan makan dan minum. Nabi Ismail yang masih bayi itupun mulai rewel karena merasa lapar dan haus.

Kemudian, Siti Hajar mendatangi bukit Shafa, gunung yang paling dekat dengannya. Namun di sana ia tak menemukan air ataupun orang yang dapat dimintai bantuan. Lalu ia turun dari bukit Shafa dan menuju  lembah hingga sampailah di bukit kedua yang disebut Marwah. Karena tidak mendapatkan apapun, Siti Hajar kemudian kembali ke Bukti Shafa lalu kembali lagi ke bukit Marwah. Hal itu ia lakukan sebanyak 7 kali. Inilah sejarah dari salah satu rukun dalam melaksanakan ibadah umroh dan haji yang disebut Sa’i. 

Diriwayatkan, bahwa selagi Hajar berada dalam keadaan tidak berdaya dan hampir berputus asa, Allah mengirimkan pertolongan-Nya melalui malaikat Jibril.

” Siapakah sebenarnya engkau ini?” Tanya Malaikat Jibril kepada Siti Hajar.
 ” Aku adalah hamba sahaya Ibrahim”. Jawab Hajar.
” Kepada siapa engkau dititipkan di sini?” tanya Jibril.
” Hanya kepada Allah”,jawab Hajar. Kemudian Jibril berkata 
“Jika demikian, maka engkau telah dititipkan kepada Dzat Yang Maha Pemurah Lagi Maha Pengasih, yang akan melindungimu, mencukupi keperluan hidupmu dan tidak akan mensia-siakan kepercayaan ayah puteramu kepada-Nya.”

Setelah itu, Malaikat Jibril mengajak Siti Hajar ke suatu tempat dan kemudian Malaikat Jibril menginjakkan telapak kakinya kuat-kuat di atas tanah, maka memancurlah air dari tempat tersebut. Itulah air Zamzam yang hingga kini tidak pernah habis meski selalu digunakan oleh seluruh umat Muslim di dunia saat berhaji.

Keluarnya air tersebut telah membuat burung-burung berterbangan. Hal itu menjadi perhatian dari sekelompok bangsa Arab dari suku Jurhum yang merantau dan sedang berkemah di sekitar Makkah.

Mereka mengetahui, jika ada burung di udara, pasti di bawahnya ada sumber air. Kemudian beberapa orang dari Suku Jurhum datang untuk melihat ke lokasi tersebut.

Setelah mereka melihat kebenaran akan adanya air, maka Suku Jurhum memindahkan perkemahannya di sekitar Zamzam. Kedatangan mereka disambut baik oleh Siti Hajar. Adanya Suku Jurhum membuat kesepian yang dirasakan oleh Siti Hajar sirna. Kisah Nabi Ismail inilah yang menjadi awal mulanya munculnya kehidupan di Makkah.

Kisah Nabi Ismail Dijadikan Kurban

Setelah meninggalkan Siti Hajar dan Nabi Ismail di Makkah, Nabi Ibrahim secara rutin mengunjungi Makkah demi mengobati rasa rindunya kepada anak pertamanya itu.

Kemudian saat Nabi Ismail mencapai usia remajanya Nabi Ibrahim mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih Nabi Ismail. 

Dikutip dari laman resmi NU mengenai kisah Nabi Ismail dan Sunnah berkurban, diinformsikan bahwa saat perintah penyembelihan itu datang, ada dua versi yang menjelaskan umur dari Nabi Ismail.

“Nabi Ismail berumur tujuh tahun, ada juga yang mengatakan berumur 13 tahun, sebagaimana dijelaskan Syekh Wahbah Zuhaili dalam Kitab Tafsir A-Munir.”

Nabi Ibrahim bersedih memikirkan harus menyembelih anak yang telah ia nanti selama puluhan tahun itu. Namun sebagai seorang Nabi, ia harus menjadi contoh dan teladan bagi para pengikutnya dalam bertaat kepada Allah. 
Tapi seperti diketahui, mimpi seorang nabi adalah salah satu dari cara-cara turunnya wahyu Allah SWT. Maka perintah yang diterimanya dalam mimpi Nabi Ibrahim haruslah ia laksanakan. 

Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), Nabi Ibrahim saat itu sangat bingung dalam menyikapi mimpinya. Ia tidak lantas membenarkan, namun tidak pula mengingkari. 

Nabi Ibrahim kemudian merenunginya beberapa kali dan memohon kepada Allah  untuk memberi petunjuk yang benar kepada-Nya. Setelah malam yang sangat membingungkan itu selesai, ternyata malam kedua juga datang kepadanya mimpi yang sama, begitupun dengan malam ketiga. Setelah mimpinya yang ketiga, barulah Nabi Ibrahim meyakini dan membenarkan, bahwa mimpi itu benar-benar nyata dan harus dilaksanakan.

Kemudian, Nabi Ibrahim menyampaikan mimpi itu kepada Nabi Ismail. Karena Nabi Ismail adalah anak yang soleh dan taat kepada Allah serta bakti kepada orang tuanya, maka Nabi Ismail ikhlas untuk disembelih oleh ayahnya. Kisah ini tercantum dalam surat As Saffat ayat 102:

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama Ibrahim, Ibrahim berkata: “ Hai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu, maka fikirkanlah apa pendapatmu! Ia menjawab: Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, dengan izin Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar,” (QS As Saffat: 102).

Sementara menurut Syekh Muhammad Sayyid Ath-Thanthawi, Tafsir Al-Wasith, dikatakan Nabi Ismail berpesan beberapa hal kepada ayahnya, sebelum ia disembelih.

 “Wahai ayahku! Kencangkanlah ikatanku agar aku tidak lagi bergerak, singsingkanlah bajumu agar darahku tidak mengotori, dan (jika nanti) ibu melihat bercak darah itu niscaya ia akan bersedih, percepatlah gerakan pisau itu dari leherku, agar terasa lebih ringan bagiku karena sungguh kematian itu sangat dahsyat. Apabila engkau telah kembali maka sampaikanlah salam (kasih)ku kepadanya.” 

Dikisahkan juga, setelah mendengar perkataan anaknya yang ikhlas itu, kemudian Nabi Ibrahim memeluk serta mencium pipi Nabi Ismail seraya seraya berkata: 

“Bahagialah aku mempunyai seorang putera yang taat kepada Allah, bakti kepada orang tua yang dengan ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah.”

Saat waktu penyembelihan tiba, diikatlah kedua tangan dan kaki Nabi Ismail, dan dibaringkanlah ia di atas lantai, lalu Nabi Ibrahim mengambil golok yang tajam. Namun golok yang sudah sangat tajam itu tiba-tiba menjadi tumpul di leher Nabi Ismail.

Kejadian tersebut merupakan satu mukjizat dari Allah yang menegaskan bahwa perintah pergorbanan dari Nabi Ismail itu hanya suatu ujian bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai sejauh mana cinta dan taat mereka kepada Allah.
Dalam keadaan bingung dan sedih hati, karena gagal dalam usahanya menyembelih puteranya, datanglah wahyu Allah dengan firmannya:

“Lalu Kami panggil dia, ‘Wahai Ibrahim! Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.’ Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sungguh ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,” (Surat As-Saffat ayat 104-108).

Menurut Syekh Jalaluddin Al-Mahalli dalam Kitab Tafsir Al-Qur’an al-Karim, kambing yang digunakan sebagai ganti dari penyembelihan tersebut merupakan sembelihan yang agung (dzibhul azhim), karena sebenarnya, kambing itu merupakan kurban Habil yang diangkat ke langit, saat Allah memerintahkannya untuk melaksanakan kurban, lalu digembalakan di surga untuk waktu yang sangat lama.

Intulah asal permulaan sunnah berkurban yang dilakukan oleh umat Islam saat hari raya Idul Adha.

Dari seluruh kisah Nabi Ismail tersebut banyak yang dapat diteladani, seperti ketaatan akan perintah Allah SWT, keikhlasan, kepatuhan serta berbaktinya seorang anak kepada ayahnya.(put)
 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Bung Akmal Blak-blakan Sindir Sifat Angkuh Suporter Garuda: Kesombongan Kita Akhirnya Dibalas Hasil Buruk di Piala AFF 2024!

Bung Akmal Blak-blakan Sindir Sifat Angkuh Suporter Garuda: Kesombongan Kita Akhirnya Dibalas Hasil Buruk di Piala AFF 2024!

Hasil kurang memuaskan Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2024 mendapatkan kritikan dari sejumlah pihak, termasuk pengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali.
Yori Rilis Single Ruby Biru, Ajak Pendengarnya Berani Hadapi Ketidakpastian

Yori Rilis Single Ruby Biru, Ajak Pendengarnya Berani Hadapi Ketidakpastian

Yori eks member JKT48 merilis single baru berjudul Ruby Biru.
Pelatih Bahrain Tebar Ancaman Serius ke Timnas Indonesia usai Gilas Arab Saudi di Piala Teluk 2024: Kami Telah Capai Level yang Lebih Baik

Pelatih Bahrain Tebar Ancaman Serius ke Timnas Indonesia usai Gilas Arab Saudi di Piala Teluk 2024: Kami Telah Capai Level yang Lebih Baik

Pelatih Timnas Bahrain, Dragan Talajic mulai menebar ancaman serius ke Timnas Indonesia usai mengalahkan Arab Saudi di Piala Teluk 2024.
Kecelakaan Bus Pariwisata di Tol Pandaan - Lawang, Malang, 4 Orang Tewas

Kecelakaan Bus Pariwisata di Tol Pandaan - Lawang, Malang, 4 Orang Tewas

Bus Pariwisata rombongan siswa dari Bogor menabrak truk di Pintu Tol Lawang, Malang. 
Donald Trump Janji akan Sahkan Kebijakan Hanya Akui Dua Jenis Kelamin, Pria dan Wanita

Donald Trump Janji akan Sahkan Kebijakan Hanya Akui Dua Jenis Kelamin, Pria dan Wanita

Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump janji akan mengesahkan kebijakan negara yang hanya mengakui dua jenis kelamin.
Harga Emas Antam, Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Senin 23 Desember 2024

Harga Emas Antam, Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Senin 23 Desember 2024

Berikut rincian harga emas di Pegadaian pada Senin 23 Desember 2024
Trending
Timnas Indonesia Terima Kabar Baik Jelang Lawan Australia dan Bahrain, Striker Naturalisasi yang Sempat Dilarang FIFA Ini Tegaskan Siap Perkuat Garuda  

Timnas Indonesia Terima Kabar Baik Jelang Lawan Australia dan Bahrain, Striker Naturalisasi yang Sempat Dilarang FIFA Ini Tegaskan Siap Perkuat Garuda  

Timnas Indonesia menerima kabar baik jelang menghadapi Australia dan Bahrain dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C.
Orang Dalam PSSI Ungkap Info A1, Striker Muda ini Bakal Gabung Timnas Indonesia Setelah Ole Romeny, Tak Disangka Ternyata...

Orang Dalam PSSI Ungkap Info A1, Striker Muda ini Bakal Gabung Timnas Indonesia Setelah Ole Romeny, Tak Disangka Ternyata...

Orang dalam PSSI ini mengungkap info A1 soal striker muda yang dikabarkan akan segera bergabung dengan Timnas Indonesia setelah Ole Romeny, siapakah dia?
Top 3 Sport: Jadwal Red Sparks, Klasemen Terbaru V-League 2024/2025, Megawati Hangestri Dinobatkan sebagai MVP

Top 3 Sport: Jadwal Red Sparks, Klasemen Terbaru V-League 2024/2025, Megawati Hangestri Dinobatkan sebagai MVP

Inilah tiga berita sport terpopuler di tvOnenews.com pada Minggu (22/12/2024). Kabar seputar Megawati Hangestri bersama Red Sparks di liga voli Korea diminati.
Erick Thohir sudah Punya Keputusan Bulat Lakukan Ini kepada Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Apa Itu?

Erick Thohir sudah Punya Keputusan Bulat Lakukan Ini kepada Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Apa Itu?

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sudah mengantongi keputusan bulat soal Shin Tae-yong usai kegagalan mengantarkan Timnas Indonesia ke semifinal Piala AFF 2024.
Reflek Curi Gol Kemenangan Persib, Tyronne del Pino Minta Maaf ke Ciro Alves

Reflek Curi Gol Kemenangan Persib, Tyronne del Pino Minta Maaf ke Ciro Alves

Persib Bandung sukses menjaga tren positif dengan meraih lima kemenangan beruntun di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Minggu (22/12/2024),
Padahal Sudah Ditunggu Suriname Usai Tak Lagi Dipanggil Belanda, Bintang Liga Inggris Ini Justru Mau Gabung Timnas Indonesia, sampai...

Padahal Sudah Ditunggu Suriname Usai Tak Lagi Dipanggil Belanda, Bintang Liga Inggris Ini Justru Mau Gabung Timnas Indonesia, sampai...

Padahal sudah ditunggu Suriname usai tak lagi dipanggil Belanda, bintang Liga Inggris ini justru mau gabung Timnas Indonesia, sampai hubungi...
Walau Gagal Total di Piala AFF 2024, Ini 3 Alasan Shin Tae-yong Aman dari Pemecatan Pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI

Walau Gagal Total di Piala AFF 2024, Ini 3 Alasan Shin Tae-yong Aman dari Pemecatan Pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI

Shin Tae-yong tak akan dipecat oleh PSSI meski Timnas Indonesia tersingkir dari Piala AFF 2024 usai kalah dari Filipina di laga penentuan, karena alasan ini.
Selengkapnya
Viral