Jakarta, tvOnenews.com - Almarhumah Marissa Haque pernah menyebut “si monyong” yang diduga merupakan jin yang ada di rumahnya.
“Ustaz Ismail yang minggu lalu juga meruqyah rumah keluarga Ibu Ani Dedi tetangga kami di sebelah kanan rumah kami. Mohon bantuan doa yang teman-teman semua,” sambungnya.
Marissa Haque kemudian mengatakan bahwa sebetulnya kalau gangguannya tidak semakin sebrutal sekarang, sudah lama kami tahu dia ada sejak 30 tahun lalu sejak kami pindah ke sini.
Namun belakangan semakin parah gangguannya.
“Entah karena apa yang telah terjadi,” katanya.
Padahal kata Marissa Haque murotal sejak ashar non-stop dipiutar olehnya.
“Saya pasang keras-keras karena saya sedang beberesan taman belakang dan the boys ART kami ketakutan kalau kerja hanya berdua, maka saya terpaksa nungguin mereka kerja sambil zikir (kebetulan Zoom meeting dengan tandem penelitian di Tokyo, Jepang sebelum asar sudah selesai)," tulis Marissa Haque.
Kemudian pada tanggal 31 Juli, Marissa Haque dalam unggahannya berkaitan dengan gangguan yang membuat the boys ART tidak menyiram tanaman lantaran ketakutan.
“Bersiap dari maghrib sampai dengan isya. Bismillahirrahmanirrahim selepas shalat isya. Harus menang atas izin-Nya karena ini kan rumah kami. Sudah 30 tahunan lebih tinggal di sini. Mohon doanya ya teman-teman semua.La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzdzalimiin (Marissa Haque Ikang Fawzi),” ujarnya.
Lalu bagaimanakah pandangan Islam mengenai jin yang ada di rumah?
Dalam laman MUI Digital, Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdul Muiz Ali pernah memberikan penjelasannya terkait dengan bagaimana memandang makhluk gaib.
Ulama yang akrab disapa Kiai AMA ini menjelaskan bahwa dalam pandangan Islam, keberadaan makhluk gaib seperti jin dan setan adalah sesuatu yang harus diyakini.
Hal ini karena hal itu disebutkan dalam Al-Qur’an.
"Wajib kita meyakini bahwa jin itu ada. Itu wajib kita meyakini karena disebut dalam Al-Qur’an,” ujar Kiai AMA.
Lebih lanjut Kiai AMA mengatakan, apabila umat Muslim tidak percaya terhadap keberadaan jin itu artinya ia tidak mempercayai terhadap apa yang disebutkan dalam Al-Qur’an.
“Jadi kalau orang engga percaya tentang eksistensi keberadaan jin, berarti tidak percaya terhadap apa yang disebut dalam Al-Qur’an,"
Kemudian Kai AMA menerangkan bahwa setan adalah salah satu jenis jin yang memiliki kemampuan untuk mengganggu dan menyesatkan manusia.
Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Jakarta lalu menjelaskan bahwa hantu dipercayai bahwa mereka adalah bagian dari jenis syaitan yang berusaha mengganggu dan memfitnah manusia.
Namun, Kiai AMA menegaskan, hantu itu bukanlah manusia yang telah meninggal.
Akan tetapi hantu itu bisa jadi merupakan manifestasi dari setan yang menyerupai wujud manusia.
Kiai AMA kemudian membagikan tips jika ada manusia yang memiliki rasa takut terhadap hantu.
Kiai AMA menerangkan, dalam Islam, untuk mengatasi ketakutan terhadap hantu atau gangguan jin adalah dengan membaca beberapa surah Al-Qur’an, seperti surah Al Ikhlas, Ayat Kursi, dan Al Fatihah.
"Sebaliknya, umat Islam diajarkan untuk menyikapi hal-hal gaib dengan tenang dan menggunakan ikhtiar, seperti membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an untuk menjaga diri dari gangguan jin dan setan," tutup Kiai AMA.
Wallahu’alam
Load more