tvOnenews.com - Keluarga terus menangis justru akan membuat orang yang meninggal disiksa ruhnya? Simak penjelasan Buya Yahya berikut ini.
Ketika ada orang meninggal dunia, wajar jika anggota keluarga yang ditinggalkan akan menangisinya.
Pihak keluarga yang ditinggalkan akan bersedih.
Bahkan, ada yang sampai menangis histeris hingga tak sadarkan diri.
Sedih ketika kehilangan orang terdekat merupakan hal yang wajar dan manusiawi.
Lantas, pernahkah mendengar sebuah mitos yang mengatakan apabila keluarga terus-menerus menangis, ruh orang meninggal akan disiksa?
Dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan ketika orang menangis karena tidak rela anggota keluarganya meninggal dunia, merupakan hal yang wajar.
Dan setiap orang memiliki respons yang berbeda-beda untuk melampiaskan kesedihannya.
Namun, jika seseorang merasa tidak rela dengan kepergian orang terkasih, sampai tidak ridho dengan keputusan Allah SWT, hal itu haram dilakukan.
Terlebih, jika sampai menuduh atau berprasangka buruk kepada Allah SWT.
"Tidak ridho artinya tidak rela dengan yang Allah berlakukan, hingga marah-marah sampai mengatakan 'Ya Allah kenapa Engkau membunuhnya'," ujar Buya Yahya.
"Kalau sedih dan menangis, itu hal yang wajar ketika ada orang tercinta yang meninggal. Namun tidak bermaksud menentang keputusan Allah," imbuhnya.
Buya Yahya menegaskan, meski bersedih kehilangan orang tersayang, tidak boleh menentang keputusan Allah SWT.
Namun, jika hanya menangis karena bersedih itu wajar.
Buya Yahya juga menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menangis ketika putranya meninggal dunia.
"Yang dosa, haram, yang tidak rela dengan keputusan Allah," ujar Buya Yahya.
"Kalau menangis, biarkan dia menangis. Baginda Nabi Muhammad SAW ketika Sayyidina Ibrahim putra beliau wafat, menangis," sambungnya.
Selain itu, Buya Yahya juga menegaskan ketika bersedih, tidak boleh sampai melakukan hal yang diharamkan oleh Allah SWT.
Misal, menangis histeris sampai memukul wajah, merobek baju, atau merusak barang lainnya.
"Menangislah wanita, tapi jangan sampai merobek bajumu, jangan memukul wajah, tidak boleh," ucap Buya Yahya.
Mengenai mitos yang beredar di masyarakat, Buya Yahya menegaskan bahwa air mata tangisan yang jatuh ke mayat tidak ada urusannya dengan si mayat.
Air mata keluarga yang jatuh ke mayat tidak akan membuat mayat disiksa.
Kecuali sebelum meninggal orang tersebut berpesan untuk menangisi dirinya hingga menjerit-jerit dan melakukan hal yang dilarang Allah SWT. (gwn)
Load more