Jakarta, tvOnenews.com - Dalam tiga tahun berdakwah, selain keluarga, Nabi Muhammad SAW berhasil menghimpun dukungan dari para pengikutnya.
Dukungan tersebut terutama didapatkan Nabi Muhammad SAW dari kalangan budak dan orang-orang miskin.
Didorong kesuksesan upaya yang ditunjukkan terhadap keluarga sendiri, Nabi Muhammad SAW mengambil langkah maju, yaitu mulai mengajarkan Islam di depan publik.
“Tidak ada orang Arab yang telah menawarkan petualangan yang lebih berharga kepada bangsanya daripada ajaran yang aku sampaikan kepada kalian ini,” sabda Nabi Muhammad SAW di depan sanak kerabat.
“Aku tawarkan kegembiraan di dunia dan akhirat kepada kalian. Siapakah orang di antara kalian yang membantu Aku melaksanakan tugas ini?”
Namun saat mendengar Nabi Muhammad SAW mengatakan hal tersebut, semua sanak kerabat beliau terdiam., hanya Ali bin Abi Thalib RA dengan gejolak remaja yang menggebu-gebu menyatakan diri.
“Wahai Nabi Allah, Aku akan membantumu,”
Setelah itu, kebersamaan yang terjalin dalam kekerabatan mereka pecah menjadi tawa ejekan yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW.
Meski belum banyak yang mau mengikuti ajarannya, namun Nabi Muhammad SAW tidak jera dengan kegagalan dakwah pada waktu itu.
Dalam kesempatan lain, Nabi Muhammad SAW kembali mengajak keluarganya itu untuk mengikuti ajaran yang dibawa olehnya.
Namun pesan serta peringatan Nabi Muhammad SAW malah mereka terima dengan sikap mengejek serta perasaan jijik.
Namun Nabi Muhammad SAW tidak pernah lelah, baginda Rasul terus berdakwah dan mengajak agar seluruhnya menerima ajaran yang dibawanya yakni Islam.
Berbagai hinaan, cacian, cemooh hingga kekasaran terus diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Namun hal itu tidak membuat Nabi Muhammad SAW menyerah.
Ketika mendengar kepedihan yang menyayat karena ditolak oleh masyarakat maka Nabi Muhammad SAW akan merasa nyaman kembali ke pangkuan Khadijah RA.
Itulah sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW yang dilansir dari Buku Sejarah Lengkap Penyebaran Islam dengan penulis Prof. Dr. Thomas W. Arnold.
Wallahu’alam
Load more