tvOnenews.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong kerap kali menjadi sorotan menarik soal dirinya pernah mengaku sangat antusias belajar agama Islam.
Shin Tae-yong akan langsung memimpin skuad Timnas Indonesia untuk melawan Bahrain dan China pada bulan Oktober 2024.
Meski Timnas Indonesia berada bawah asuhan Shin Tae-yong akan memenuhi pertandingan tandang ke markas Bahrain dan China.
Shin Tae-yong akan membawa pemain Timnas Indonesia yang terbaik saat melawan Bahrain di Bahrain National Stadium pada Kamis (10/10/2024).
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong saat memberikan instruksi. (tvOnenews.com/Julio Trisaputra)
Hal ini mengingat skuad asuhan Shin Tae-yong baru memperoleh dua poin dalam dua laga terakhir selama mengarungi pada Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sementara, Timnas Indonesia akan bertandang melawan China di Qingdao Youth Football Stadium pada Selasa (15/10/2024).
Shin Tae-yong harus memberikan motivasi kepada Ragnar Oratmangoen dan kawan-kawan yang akan melawan Bahrain dan China selama periode Oktober 2024.
STY sapaan akrabnya terus mendapat dukungan dari pecinta sepakbola Tanah Air membuat dirinya sebagai salah satu pelatih tersukses menahkodai Garuda.
Kesuksesan Shin Tae-yong menjadi sorotan lantaran pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu sempat tertarik belajar budaya dan agama Islam di Indonesia.
Dikutip tvOnenews.com dari Sportalkorea, Sabtu (5/10/2024), media asal Korea Selatan itu pernah mewawancarai Shin Tae-yong terkait mayoritas agama yang dianut para pemain dan masyarakat Indonesia.
Shin Tae-yong mengaku pernah belajar budaya dan agama Islam saat dirinya baru dipinang PSSI untuk melatih Garuda.
Ia rela belajar agama Islam agar mengerti kebutuhan kegiatan ibadah para pemain didominasi sebagai Muslim.
"Saat saya baru datang, saya berusaha untuk memahami budaya Islam," kata Shin Tae-yong.
Suami dari Cha Young-ju itu sampai mengundang sosok dokter sebagai Muslim yang tinggal di Jakarta. Hal itu bertujuan agar dirinya bisa belajar agama Islam.
Uniknya, ia langsung memahami budaya dan agama Islam di Indonesia hanya membutuhkan beberapa jam.
"Ada seorang dokter beragama Islam di Jakarta. Saya pun mengundangnya untuk mendengar budaya Islam selama sekitar tiga jam," tuturnya.
Pelatih usia 53 tahun itu pun mendapat ilmu pengetahuan baru perihal agama Islam membuat dirinya mengatur jadwal latihan para pemain.
"Saya berjanji kepada pelatih dan atlet lokal agar menghormati waktu beribadah mereka," imbuhnya.
Ia berpendapat pengaturan jadwal latihan mengingat waktu ibadah yang diamalkan para pemain mempunyai ketetapan tertentu.
"Dengan ini, saya jadi berkompromi di mana ada yang mengatakan ibadah itu bisa dilakukan pada waktu tertentu," jelasnya.
"Saya melakukannya dengan baik tanpa rasa tidak nyaman dalam latihan," sambungnya.
Sementara, pemain keturunan Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen juga pernah mengakui dirinya sangat bangga membela Garuda.
Penyerang Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen saat beribadah umrah. (Instagram/@0ratmangoen)
Ragnar menjadi salah satu pemain kelahiran Belanda yang dipanggil PSSI dan Shin Tae-yong memegang kepercayaan agama Islam.
Wak Haji Ragnar Oratmangoen sapaan akrabnya merasa terkesima kegiatan ibadahnya selalu terpenuhi lantaran agama Islam sangat kental di Tanah Air.
"Ini sangat spesial, saya dengar banyak pemain di tim yang muslim dan ini jadi pengalaman yang baru," ngaku Ragnar Oratmangoen di Jakarta dikutip tvOnenews.com, Sabtu.
Ia menjelaskan dirinya sangat terharu bahwa suara adzan sebagai tanda panggilan shalat selalu terdengar di setiap wilayah Indonesia.
Menurutnya, ia tidak merasa kesusahan dalam memenuhi ibadahnya lantaran banyak masjid yang tersedia di Tanah Air.
"Bagi saya ini pertama kalinya saya mendengarnya (suara adzan) hari ini dalam sesi latihan. Bagi saya itu adalah hal yang sangat indah," jelas Ragnar.
Ia pun tidak membuang kesempatannya sejak memutuskan mualaf pada 10 tahun lalu agar senantiasan menikmati lantunan suara adzan yang indah.
"Dan juga ini menjadi sebuah pengalaman mendengar azan dan ini sangat bagus untuk didengar," pungkasnya.
(hap)
Load more