tvOnenews.com - Buya Yahya menjelaskan perbandingan pahala antara pengamalan sholawat Nabi dan zikir bagi umat Muslim.
Buya Yahya menerangkan bahwa sholawat sebagai bentuk memuji kepada Nabi Muhammad SAW. Sedangkan zikir menjadi amalan senantiasa mengingat Allah SWT.
Namun, Buya Yahya menyarankan agar setiap mukmin tidak pernah meninggalkan zikir sebagai bentuk amalan pembekalan pahala di akhirat kelak.
"Diimbau dan dianjurkan untuk memperbanyak jenis zikir yang pernah dibaca oleh Nabi Muhammad SAW," ungkap Buya Yahya dikutip tvOnenews.com melalui kanal YouTube Buya Yahya, Minggu (6/10/2024).
Ilustrasi perempuan mengamalkan zikir dan sholawat setelah shalat. (Freepik)
Buya Yahya menerangkan Allah SWT akan memberikan suatu hal kepada hamba-Nya yang tidak pernah melupakan memperbanyak zikir setiap waktu.
Meski demikian, pengasuh LPD Al Bahjah, Cirebon itu mengingatkan agar setiap bacaan zikir harus bervariasi demi mendapat keutamaannya.
Misalnya ia mencontohkan bahwa mukmin yang selalu mengucap istighfar akan membuat hidupnya terus berarti.
"Jika setiap hari beristighfar itu bagus, daripada orang yang hanya diam saja," terangnya.
Ia menyampaikan berbagai macam bacaan zikir harus diamalkan demi meraih banyak kebaikan berdasarkan penjelasan dari Imam Haddad dalam Radiyul Hadad.
Pendakwah karismatik usia 51 tahun itu menyoroti jika tidak bisa memperbanyak amalan zikir maka harus diisi sesuai kemampuan.
Hal itu memiliki syarat ketika seseorang tengah sibuk bekerja dan melakukan aktivitas lainnya.
Sebaliknya, Buya Yahya menerangkan bahwa sholawat harus tetap dibaca sebagai bentuk kebanggaan dan memberikan pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
"Jika hanya memperbanyak bacaan sholawat, hal itu sangat baik, tetapi bagaimana dengan bacaan istighfarnya," jelasnya.
Pendakwah asal Blitar itu mengatakan bahwa istighfar sebagai betuk bacaan minimal diamalkan saat berbuat kesalahan memicu adanya dosa.
Namun, ia merincikan agar sholawat dan istighfar sebagai bacaan zikir bisa seimbang diamalkan setiap hari.
Ia menuturkan seorang mukmin mempunyai jadwal khusus terhadap pelaksanaan sholawat dan istighfar.
Misalnya hari ini seseorang memuji Nabi Muhammad SAW, keesokan harinya mengisi istighfar wajib diamalkan setelah sholawat.
"Jika kalian hanya ingin memperbanyak sholawat, hukumnya adalah sah dan baik karena akan diampuni dosanya dan dipermudah segala urusannya," paparnya.
Buya Yahya menyampaikan sholawat sangat dianjurkan berguna sebagai umat yang selalu dekat dengan baginda Nabi Muhammad SAW.
"Tetapi jangan sampai hanya beristighfar saja, karena akan membuat hati kita gersang, dengan membaca sholawat kalian juga akan merasa lebih dekat dengan Nabi Muhammad SAW," tandasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more