يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوا الْكٰفِرِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِ الْمُؤْمِنِيْنَ ۚ اَتُرِيْدُوْنَ اَنْ تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ عَلَيْكُمْ سُلْطٰنًا مُّبِيْنًا
Yā ayyuhal-lażīna āmanū lā tattakhiżul-kāfirīna auliyā'a min dūnil-mu'minīn(a), aturīdūna an taj‘alū lillāhi ‘alaikum sulṭānam mubīnā(n).
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang-orang kafir sebagai teman setia) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah kamu ingin memberi alasan yang jelas bagi Allah (untuk menjatuhkan hukuman) atasmu?."
Sementara tafsir Tahlill, dijelaskan:
Di dalam ayat-ayat yang lalu dijelaskan sifat-sifat orang munafik yang tidak tetap pendiriannya, yang kadang-kadang berpihak kepada kaum Muslimin, kadang-kadang berpihak kepada orang-orang kafir. Allah mencela perbuatan mereka bersekongkol dengan orang kafir.
Kemudian ayat-ayat berikut ini melarang kaum Muslimin meniru perbuatan orang munafik dan menjadikan orang kafir sebagai orang kepercayaan.(klw).
Load more