Jakarta, tvOnenews.com - Salah satu warga Palestina, Ibrahim Awda menegaskan bahwa rakyat Palestina menolak keras seruan Israel agar meninggalkan rumah mereka.
Warga Palestina itu menyampaikan bahwa mereka lebih baik tewas di tanahnya sendiri daripada mendengar seruan dari Israel.
"Lebih baik mati daripada pergi," ungkap Ibrahim Awda kepada Anadolu di tenda kamp pengungsi Jabalia dikutip, Kamis (10/10/2024).
Ia yang tinggal bersama keluarganya di kamp pengungsu Jabalia menjelaskan penolakan keras lantaran tentara pendudukan Israel kerap kali memaksa agar warga Palestina pindah tempat dari Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahia.
Potret satu keluarga warga Palestina berusaha evakuasi diri atas serangan dari Israel semakin membabi buta. (Antara)
"Tentara pendudukan ini berusaha memaksa kami untuk bermigrasi dan pindah ke selatan setelah satu tahun bertahan di utara dan setelah kehilangan rumah dan pekerjaan kami," jelasnya.
Awda sapaannya harus merasakan sakit lantaran dua anaknya hilang dan tempat tinggal yang telah hancur akibat Tentara Israel terus menggempur dan menargetkan warga Palestina.
"Mereka tidak akan meninggalkan rumah mereka di Gaza utara kecuali kami mati," katanya.
Berdasarkan laporan dari Anadolu, pria berusia 42 tahun itu menuturkan pengepungan terus dipekertat oleh tentara Israel.
Tentara Israel semakin mengepung berbagai arah di wilayah Gaza Utara. Hal itu membuat hubungan menuju Gaza City terputus.
Tentara Israel menyerang ketiga kalinya sejak konflik bersama pejuang Hamas pecah di Gaza dari tahun 2023.
Awda menyebutkan cara tentara Israel kerap melakukan penipuan terhadap warga Gaza Utara yang mengatakan bahwa mereka akan aman di wilayah selatan.
"Keberlanjutan kejahatan Israel dan pembunuhan yang disengaja terhadap warga sipil yang mengungsi menunjukkan kebohongan mereka," terangnya.
"Pembantaian ini terjadi pada hari yang sama saat tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi bagi kami untuk menuju ke selatan," tandasnya.
(ant/hap)
Load more