وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ ࣖ
Artinya: "Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. Al-Ankabut, 29:69)
Cara melawan hawa nafsu memperbanyak amalan kebaikan dijelaskan dalam Surah Hud Ayat 114, Allah SWT berfirman:
وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِ ۗاِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذّٰكِرِيْنَ
Artinya: "Dirikanlah salat pada kedua ujung hari (pagi dan petang) dan pada bagian-bagian malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik menghapus kesalahan-kesalahan. Itu adalah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah)." (QS. Hud, 11:114)
Kemudian, muamalah hamba bertujuan kepada seluruh hamba ciptaan Allah SWT meliputi dasaran akhlak yang paling mulia.
Rasulullah SAW menganjurkan agar bergaul dengan manusia menunjukkan akhlak yang baik diterangkan dalam Hadits Riwayat At-Tirmidzi.
Ada dua pondasi agung dalam membangun akhlak mulia hingga dua asasnya. Pertama kita harus menunjukkan hati bersih kepada seluruh hamba dan makhluk ciptaan Allah SWT.
Cara tersebut menggunakan menumbuhkan rasa cinta terhadap kebaikan kepada mereka, Rasulullah SAW bersabda:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Artinya: "Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri." (HR. Bukhari & Muslim)
Load more