Beliau mendapat suguhan berupa wadah diisi air dan langsung mengambil air wudhu untuk shalat di sekitar mihrob yang terletak di Masjid Nabawi.
Dari Nafi' maula Ibnu Umar menceritakan surat yang ditulis Umar bin Khattab kepada para gubernur terkait keutamaan shalat, begini bunyinya:
إِنَّ أَهَمَّ أَمْرِكُمْ عِنْدِيْ الصَّلَاةُ مَنْ حَفِظَهَا وَحَافَظَ عَلَيْهَا حَفِظَ دِيْنَهُ وَمَنْ ضَيَّعَهَا فَهُوَ لِمَا سِوَاهَا أَضْيَعُ
Artinya: "Sesungguhnya urusan kalian yang paling penting menurutku adalah shalat. Siapa yang menjaganya dan menjaga yang berkaitan dengannya, dia telah menjaga agamanya. Siapa yang menyia-nyiakannya, pasti urusan selainnya lebih dia sia-siakan."
Meski demikian, banyak orang mukmin menunjukkan kenyataan berbanding terbalik terkait mereka tidak mempedulikan tuma'ninah dalam shalat.
Misalnya mereka tidak mengerti arti khusyuk dan tak memelihara shalat tepat waktu setelah adzan dikumandangkan muadzin.
Bagi mereka yang tidak memaksimalkan ibadah shalatnya maka amalan lainnya juga tidak sempurna.
Jemaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah SWT
Ada dua hal menjadi permasalahan yang kerap kali dilaranggar oleh orang mukmin. Hal pertama meliputi permasalahan manajemen waktu dan hal kedua terkait masalah tumakninah.
Biasanya mereka kerap kali menunda waktu mengerjakan shalat mengingat sabda Nabi Muhammad SAW bahwa mereka akan tersesat dan menjadi golongan orang munafik.
Load more